Muladi Didukung Pegawai MA untuk Jadi Ketua MA
Berita

Muladi Didukung Pegawai MA untuk Jadi Ketua MA

Jakarta, hukumonline. Nama Prof Dr. Muladi, SH agaknya masih kondang. Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Ikatan Pegawai MA (Ipama), Muladi didukung oleh sebagian besar pegawai MA untuk menjadi Ketua MA. Wah, Muladi menang telak!

Oleh:
Muk/APr
Bacaan 2 Menit
Muladi Didukung Pegawai MA untuk Jadi Ketua MA
Hukumonline

 Jajak pendapat ini sendiri dilakukan seusai acara penyampaian visi dan misi oleh para calon Ketua MA pada Selasa (31/10). Pada acara tersebut hadir 4 dari 5 calon Ketua MA, yakni Bagir Manan, Benjamin Mangkoedilaga, Muladi, dan Toton Suprapto. Soeharto berhalangan hadir karena sedang dinas ke luar kota. Toton dan Soeharto adalah kandidat dari dalam (MA).

Memang tidak jelas mengapa hanya lima orang ini yang dipilih untuk jajak pendapat Ketua MA ini. Padahal di luar lima nama ini, masih ada nama Mariana Sutadi dan Paulus Effendi Lotulung dari lingkungan MA serta Artidjo Alkostar dari luar MA.

Hasil jajak menunjukkan Bagir memperoleh 28 suara, Benjamin 62 suara, Muladi 391 suara, Toton 12 suara. Soeharto yang tidak datang juga mendapatkan 5 suara. Ditambah yang abstain 3 suara, total suara sebanyak 501. Jumlah total suara ini sebagian dari seluruh anggota Ipama yang berjumlah 1.100 orang.

Dari hasil ini terlihat, kandidat dari luar MA justru mendapat suara lebih banyak dibandingkan dengan perolehan suara kandidat dari MA sendiri. Meskipun bukan orang dalam, Muladi dan Benjamin yang telah menjadi hakim agung itu cukup tenar dan mendapat suara banyak.

Kemungkinan lain, para pegawai MA itu sudah tahu sepak terjang Toton dan Soeharto. Mereka agaknya ingin mencari wajah baru, meskipun belum tahu kinerja dan kredibilitasnya seperti apa. Buktinya, para pegawai itu malah menyoraki Toton. "Wah, nggak reformis," celetuk mereka.

Wacana demokrasi

Ketua Umum Ipama, Nursani, SH menyatakan bahwa acara ini sebagai wacana demokrasi di kalangan pegawai MA. Selama ini menurutnya, belum ada wadah atau sarana untuk menyampaikan perjuangan apirasi pegawai kepada pihak calon pimpinan dan DPR.

Nursani mengemukakan, acara ini yang pertama di mana pegawai MA menyampaikan aspirasi mereka kepada calon pimpinan MA. "Inisiatif acara ini sepenuhnya ada pada pegawai, bukan pada pimpinan. Tentu dengan persetujuan para calon Ketua MA," katanya.

Tags: