Amien, Wiranto, dan Gus Dur Mendaftar Ke KPU
Utama

Amien, Wiranto, dan Gus Dur Mendaftar Ke KPU

Satu hari menjelang penutupan batas waktu pendaftaran, tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mendaftar ke KPU. Mereka adalah Amien Rais, Wiranto, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama pasangan cawapresnya masing-masing.

Oleh:
Zae
Bacaan 2 Menit
Amien, Wiranto, dan Gus Dur Mendaftar Ke KPU
Hukumonline

"Kami menunggu hasil kesimpulan dari tim tersebut dan nantinya akan kami satukan secara utuh dengan berkas yang diserahkan pada hari ini," ujar Anas.

'Menang karena takdir '

Pada kesempatan pidato publiknya selama 10 menit, Amien mengatakan bahwa dia dan pasangannya akan akan bekerja keras pada Pemilu Presiden nanti secara kompak untuk mendukung reformasi. Apa pun keputusan dalam Pilpres, menurutnya, akan diterima secara tulus dan ikhlas. "Kalau menang, itu karena takdir dan kerja keras. Tapi kalau kalah, biarlah kalah dengan terhormat ," kata Amien.

Dalam kesempatan itu Amien juga menghimbau pesaingnya untuk tidak menggunakan hal-hal yang semestinya dalam pelaksanaan proses demokrasi yang cantik dan jujur. Misalnya, dengan tidak menggunakan politik uang untuk meloloskan mereka sebagai presiden terpilih.

Pasangan capres ke dua yang datang ke KPU adalah Wiranto dan Solahudin Wahid. Dengan menggunakan bus ukuran sedang bergambarkan Wiranto, rombongan pengurus Partai Golkar yang akan mendaftarkan pasangan capres tersebut tiba di KPU sekitar 14.15 wib.

Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, langsung memimpin pendaftaran pasangan calon tersebut. "Berdasarkan beberapa rapat Partai Golkar, dengan ini kami menetapkan Wiranto dan Solahudin Wahid sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dari Parpol kami," ujar Akbar di hadapan anggota KPU.

Usai memeriksa berkas pendaftaran, Anas mengatakan bahwa sebagian besar berkas yang diserahkan tersebut sudah lengkap. Begitu pula berkas pemeriksaan kesehatan Wiranto sudah diterima dari tim pemeriksa. Hanya saja, berkas hasil pemeriksaan Solahudin Wahid belum ada, mengingat beliau belum memeriksakan kesehatan dirinya kepada tim dokter khusus yang ditunjuk KPU.

Pada kesempatan berbicara selama 10 menit, Wiranto menyampaikan beberapa visi dan misinya. Secara garis besar, Wiranto mengatakan bahwa dirinya berkeinginan kuat untuk mengembalikan Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh negara-negara lain.

Dalam kesempatan itu, juga Wiranto kembali menepis isu yang mengatakan dirinya akan ditangkap sehubungan kasus pelanggaran HAM di Timor-timur. Sejak dia mencalonkan sebagai capres, menurutnya, isu-isu semacam itu sudah kerap kali muncul. "Ini hanya sebagian dari proses politik yang mengarah pada character assasination (pembunuhan karakter)," tegas Wiranto.

Di luar sistem

Rombongan terakhir yang datang hari ini adalah rombongan pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rombongan datang sekitar 15.00 wib, dan berniat mendaftarkan pasangan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marwah Daud Ibrahim sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ketua Umum PKB, Alwi Shihab, kepada KPU mengatakan bahwa parpolnya mendaftarkan kedua orang tersebut. Kedatangan Gus Dur dan Marwah, menurut Alwi menunjukkan kesungguhan keduanya untuk mengikuti proses Pemilu Presiden 2004 mendatang.

Dalam kesempatan itu, Alwi juga mengetuk hati anggota KPU sehubungan dengan kemungkinan terganjalnya Gus Dur karena alasan kesehatan. "KPU kini tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan masyarakat luar. Jangan sampai KPU yang selama ini dihormati ternoda dengan hal yang merusak martabat KPU, misalnya dengan menolak pencalonan Gus Dur," ujar Alwi.

Menurut Alwi, lebih dari 40 juta warga NU akan sangat menghargai jika para anggota KPU sekalian menggunakan ukuran yang obyektif sehingga SK yang dikeluarkan KPU tidak terkesan diskriminatif. PKB memang tengah berjuang agar KPU mencabut SK No 26/2004 yang memuat syarat kesehatan calon presiden. Syarat itu sendiri dikhawatirkan akan mengganjal Gus Dur.

Gus Dur sendiri, dalam pidato 10 menitnya yakin bisa lolos. "Kalau tidak disetujui, saya kira itu sesuatu yang jauh dari kemungkinan. Orang kan boleh saja berharap," ujar Gus Dur yang disambut tawa para hadirin sekalian.

Meski begitu, lanjut Gus Dur, dirinya juga akan menerima putusan seandainya KPU menolak pencalonannya. "Saya akan berada di luar sistem. Ini keyakinan saya seandainya saya gagal," ungkap Gus Dur. Lagi pula, menurutnya, dia sudah merasa cukup dengan karir politiknya selama 32 tahun lebih.

Pada Selasa (11/05), merupakan hari yang sibuk bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden mendaftarkan dirinya--meski sebenarnya lebih tepat mereka didaftarkan oleh parpolnya--secara berturut-turut.

Rombongan pertama yang datang adalah rombongan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendaftarkan pasangan Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo sebagai capres dan cawapres parpol tersebut. Pemberitahuan bahwa rombongan PAN akan mendaftar baru diterima KPU Selasa pagi. Rombongan itu akhirnya tiba di KPU sekitar 10.20 wib.

Usai sambutan yang disampaikan oleh Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin, PAN kemudian menyerahkan berkas-berkas kelengkapan pencalonan Amien-Siswono, maupun berkas-berkas persyaratan kedua calon tersebut kepada Nazaruddin. Berkas-berkas itu diserahkan oleh Sekjen PAN, Hatta Rajasa.

Ketua Pokja Pendaftaran calon presiden, Anas Urbaningrum, usai meneliti berkas-berkas tersebut mengatakan bahwa sebagian besar persyaratan yang diserahkan oleh PAN sudah lengkap. Meski demikian, KPU belum menerima satu berkas persyaratan kesehatan dari tim khusus pemeriksa kesehatan calon presiden.

Tags: