Dubes AS Minta KPU Bantu Pemilu di Irak
Utama

Dubes AS Minta KPU Bantu Pemilu di Irak

Duta Besar Amerika Serikat (AS) memuji Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas pelaksanaan Pemilu Legislatif yang dinilai baik dari segi pelaksanaannya. Ia menawarkan apakah KPU bersedia membantu pelaksanaan Pemilu di Irak, terutama dari segi administrasi.

Oleh:
Zae
Bacaan 2 Menit
Dubes AS Minta KPU Bantu Pemilu di Irak
Hukumonline

Hal ini tentu kontras sekali dengan penilaian dari dalam negeri terhadap pelaksanaan pemilu kemarin. Kritik pedas seakan tak pernah henti dialamatkan kepada KPU selaku pihak penyelenggara. Bahkan, kritikan juga datang dari pihak DPR, khususnya dari sebagian anggota Komisi II.

Membantu Pemilu Irak

Hal lain yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah permintaan pemerintah AS mengenai apakah KPU bersedia membantu administrasi Pemilu di Irak seandainya nanti diperlukan. Pemilu di Irak sendiri rencananya akan dilakukan pada Januari 2005.

Menurut Ramlan, pemerintah AS memerlukan pengalaman KPU dalam melaksanakan pemilu kemarin, agar nantinya pelaksanaan pemilu di Irak bebas dari manipulasi.

Menanggapi penjajakan itu, menurut Ramlan, KPU akan mempertimbangkan dahulu beberapa hal. Misalnya soal kondisi di Irak yang tentu berlainan dengan kondisi di Indonesia. Bisa membantu atau tidak, tentu harus tahu dulu situasi setempat, jelas Ramlan.

Selanjutnya, menurut Ramlan, dengan segala kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pemilu kemarin, pihak KPU bersedia berbagi pengalaman jika pemerintah mengizinkan. Sengaja digunakan ungkapan berbagi pengalaman, kata Ramlan, karena pengalaman KPU melaksanakan pemilu kemarin sangat berharga untuk dibagikan.

Pemilu Presiden 

Saat ditanya soal kaitannya dengan Pemilu Presiden, Ramlan menjelaskan bahwa rombongan Dubes AS itu tidak menyinggung-nyinggung masalah pelaksanaan Pemilu presiden Juli 2004 nanti. Tapi satu hal yang ditekankan dubes tadi adalah soal proses pemilunya dan bukan hasilnya, ujar Ramlan.

Ramlan juga menerangkan bahwa pertemuan itu tidak membahas bantuan dana dari pihak AS untuk pelaksanaan Pemilu Presiden nanti. Menurutnya, dana bantuan itu sudah pernah diberikan pihak AS untuk pelaksanaan pemilu secara menyeluruh, baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden.

Meski demikian, jelas Ramlan, dari sekitar AS$23-24 juta tersebut tidak satu rupiah pun yang langsung dialamatkan kepada KPU. Semuanya dialirkan melalui LSM-LSM dalam negeri dan LSM-LSM internasional seperti NDI, IFES dan lain-lain yang memang memfasilitasi KPU.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua KPU, Ramlan Surbakti, saat ditemui usai menerima kunjungan rombongan Duta Besar AS, Ralph L Boyce, di kantornya, pada Rabu (26/05).

Mengenai pertemuan tersebut, Ramlan mengatakan bahwa Ralph datang mengantarkan seorang anggota DPR AS yang bernama James Leach beserta tiga orang staff lainnya. Mereka adalah James  McCormick, Douglas Anderson, dan Nata Lee Clark.

Adapun mengenai isi pertemuan itu, ujar Ramlan, bahwa Dubes AS memberi penilaian positif terhadap proses pelaksanaan Pemilu Legislatif lalu. Dengan beberapa kekurangan yang ada kemarin, dia menilai bahwa pelaksanaan pemilu ini adalah sebuah prestasi besar, tegas Ramlan.

Hal yang menjadi dasar penilaian adalah proses pelaksanaannya. Menurut Ramlan, mereka memang lebih memperhatikan tentang bagaimana proses pemilu itu dilaksanakan--mulai dari perencanaan tahapan dan pelaksanaan--ketimbang hasil pemilunya sendiri.

Kalau pihak pemantau internasional, terutama mereka yang paham betul soal administrasi pemilu dengan lingkup kerja yang sedemikian kompleks, mereka akan sampaikan apresiasinya, urai Ramlan.

Halaman Selanjutnya:
Tags: