Upaya paksa untuk menangkap Tommy masih berlangsung di kediamannya di Jl Yusuf Adiwinata No 4, Jakarta Pusat. Diiringi hujan rintik-rintik, aparat Kejaksaan Agung yang dipimpin Fahmi SH, gagal memasuki kediaman Tommy. Menurut Fahmi, pihaknya tidak memiliki surat penggeledahan untuk memasuki rumah tersebut. Fahmi hanya memilki surat penangkapan.
Fahmi memilih untuk menunggu sampai pukul 00.00 malam. Bila sampai saat itu Tommy belum juga ditemukan, maka anggota keluarga inti Soeharto itu akan masuk ke daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Isu yang berkembang di antara ratusan wartawan yang memadati lokasi kediaman mewah Tommy, putra mantan presiden itu ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). "Kalau Kejari bilang Tommy ada di TMII, maka kami akan ke sana," demikian tanggapan Fahmi atas isu tersebut.
Menurut Fahmi, pihak Kejaksaan sudah minta bantuan Polri untuk mencari Tommy. "Upaya penggeledahan tidak bisa dilakukan karena kalau saya lakukan, itu kan tindakan kriminal. Saya tidak punya surat penggeledahan dan cuma punya surat penangkapan," ungkap Fahmi.
Buron
Lepas tengah malam, status Tommy bergantung kepada Kejari. "Status Tommy masih terpidana sampai tengah malam. Tommy masuk DPO kalau sudah diputuskan oleh Kejari demikian," jelas Fahmi.
Namun, Fahmi tidak tahu apakah Kejari akan mengeluarkan surat itu atau tidak. Mengenai kemungkinan Tommy ke luar negeri, Fahmi menyatakan: "Pasti ada pemberitahuan dari imigrasi."
Sampai berita ini diturunkan, Fahmi sendiri telah meninggalkan lokasi dan menunggu entah di mana. Kegegeran selanjutnya di antara wartawan timbul dengan hadirnya Nudirman Munir, kuasa hukum Tommy.
Karena diserbu wartawan Nudirman sempat nyasar mencari kediaman Tommy. Nudirman mengaku juga tidak mengetahui keberadaan Tommy saat ini. "Hari ini kan hari libur, jadi saya tidak tahu Tommy ada di mana," jelas Nudirman.
Anehnya, beberapa saat setelah mengaku demikian, Nudirman menyatakan Tommy ada di Jakarta. Nudirman menyatakan berada di rumah Tommy sampai pukul 15.00, menunggu salinan Keppres mengenai penolakan grasi kliennya itu.
Menurut Nudirman, salinan itu ternyata tidak kunjung datang. "Begitu juga dengan Ricardo Gelael, sampai 17.30 belum terima juga," tukas Nudirman. Nudirman selanjutnya berjanji akan segera menyuruh Tommy untuk datang ke Kejaksaan begitu salinan Keppres itu diterima.