Menurut Umar Juoro, ekonom dari Center for Information and Development Studies (CIDES), terbukti sebagai kelompok usaha ekonomi yang mampu bertahap selama masa krisis. Apalagi saat ini tim ekonomi Gus Dur gelombang kedua, ekonomi kerakyatan mulai mendapat perhatian lagi.
Juoro berpendapat, pada saat perusahaan besar masih terlibat utang dan tidak ada investasi baru, SME's menjadi sangat penting dalam menampung tenaga kerja. Selain itu, SME's juga menjadi sangat penting dalam masa pemulihan ekonomi dan juga sebagai katalis restrukturusasi perekonomian.
Juoro mengakui Indonesia tertinggal jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara dan Asia Timur lainnya dalam perkembangan e-commerce. Keterlambatan ini menurutnya, karena rendahnya jumlah pengguna internet, rendahnya jaringan telepon, dan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung.
Meskipun perkembangan e-commerce mengalami penurunan belakangan ini yang ditandai dengan tumbangnya berbagai dotcom di berbagai penjuru dunia, Juoro berpendapat perekonomian masa kini dan masa depan semakin bergantung kepada pemanfaatan internet yang merupakan the new economy. Untuk itu, menurutnya, Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan the new economy jika tidak ingin tertinggal jauh.
Internet untuk ekonomi kerakyatan
Juoro melihat perkembangan internet dapat dimanfaatkan guna mengembangkan ekonomi rakyat untuk menyebarkan informasi dan pemasaran. Pemanfaatan ini dapat membuka jaringan ekonomi berskala kecil dan menengah di tingkat nasional dan internasional.
Menurut Juoro, selain itu karena terbatasnya jaringan telepon dan perangkat keras, sentra-sentra e-commerce dapat membantu pemanfaatan internet bagi pengembangan ekonomi rakyat.
Namun, Juoro melihat bahwa masih banyak kendala yang dihadapi oleh SME's dalam pemanfaatan e-commerce ini. Di antaranya adalah perubahan dukungan pemerintah dalam perkreditan.