Michael Villareal: Tugas Saya Cuma Memfasilitasi, Bukan Memberi Fasilitas
Utama

Michael Villareal: Tugas Saya Cuma Memfasilitasi, Bukan Memberi Fasilitas

Saya datang ke Indonesia atas izin Pemerintah. Selama saya diizinkan saya akan tetap di sini. Kalau saya tidak diterima dan tidak diizinkan, saya pulang saja. Saya kan punya kampung.

Oleh:
Mys
Bacaan 2 Menit
Michael Villareal: Tugas Saya Cuma Memfasilitasi, Bukan Memberi Fasilitas
Hukumonline

 

Namun dalam pemeriksaan Michael tegas membantah terlibat penyuapan. Menurut pria warga negara Amerika Serikat itu, terlalu naif jika perusahaan asing seperti Monsanto menggunakan orang asing juga kalau mau menyuap pejabat Indonesia. Terlalu high-profile (kalau masih menggunakan orang asing untuk menyuap), tandasnya.

 

Michael juga begitu yakin bahwa dirinya tidak akan dijadikan tersangka oleh KPK, dan tidak akan dicekal Pemerintah. Kalaupun tidak disukai di sini, ia mengaku bisa pulang ke kampung halamannya di Amerika Serikat. Kasus Monsanto tidak mengusik dirinya untuk segera hengkang dari Indonesia. Sebab, Michael merasa apa yang dia lakukan selama menjadi konsultan Harvest berada di jalur yang benar. Saya hanya membantu mereka mendapatkan izin secara normal dan legal, katanya.

 

Pada kesempatan yang sama, pengacara Michael, Hotman Paris Hutapea membenarkan bahwa kliennya sudah pernah diundang ke Amerika Serikat (AS) untuk memberikan penjelasan di depan grand jury. Cuma, Michael dan Hotman tutup mulut sepanjang mengenai materi pemeriksaan di AS dan settlement yang dibuat Monsanto dengan Departemen Kehakiman dan Security Exchange Commission (SEC) Negeri Paman Sam itu. Alasannya, Michael terikat sumpah untuk tidak membocorkan keterangannya di sana, sementara Horman terikat kewajiban untuk menjaga rahasia klien.

Tunangan aktris Sophia Latjuba, Michael Villareal, membantah tuduhan keterlibatan dirinya dalam skandal suap Monsanto kepada sejumlah pejabat Indonesia. Sepanjang menjalankan tugas selaku konsultan investasi dari PT Harvest International, kata Michael, ia hanya memfasilitasi perusahaan yang ingin melakukan investasi di Indonesia. Bisa dikatakan lobi, membantu atau memfasilitasi. Bukan memberikan fasilitas (kepada pejabat), ujarnya.

 

Tugas fasilitasi itu antara lain mengurus perizinan perusahaan-perusahaan asing yang hendak mendapatkan izin usaha di Indonesia. Dalam kasus kapas transgenik , tugas Michael adalah melakukan lobi personal dengan pejabat terkait. Sementara, penjelasan teknis mengenai produk sepenuhnya diberikan oleh kliennya, dalam hal ini Monsanto atau afiliasinya PT Monagro Kimia.

 

Penjelasan Michael disampaikan kepada wartawan usai memberi keterangan atas undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Veteran III Jakarta Pusat, Rabu (2/2) sore. Michael datang didampingi penasehat hukumnya Hotman Paris Hutapea. Sehari sebelumnya mereka juga sudah datang ke KPK tetapi gagal memberikan penjelasan.

 

Hotman membantah kalau kliennya diperiksa, melainkan diundang untuk berdiskusi. Namun di ruangan KPK, Michael justeru ‘berdiskusi' dengan penyidik KPK dari kepolisian Jaswardhana, didampingi dua staf Anatomi Muliawan dan Adil T Surowidjojo. Dalam ‘diskusi' itu, Michael diajukan sekitar 30 pertanyaan. Pertanyaan masih terfokus pada pekerjaan dan tugas-tugas Michael di Harvest International, kaitannya dengan Monsanto Company, dan perkenalan dia dengan sejumlah pejabat Departemen Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

 

Nama Michael selama ini santer disebut sebagai orang yang banyak tahu tentang penyuapan pejabat Indonesia oleh Monsanto. Mantan Menteri LH Nabiel Makarim dan mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih pun mengaku kenal Michael dan Harvey Goldstein dan tidak membantah adanya lobi dari kedua petinggi Harvest International itu.

Tags: