Ketika KPK dan Slank Bersahabat, Peace!
Jeda

Ketika KPK dan Slank Bersahabat, Peace!

"Seperti ikan dan air. KPK dan Slank tak terpisahkan,"

Oleh:
Mon
Bacaan 2 Menit
Ketika KPK dan Slank Bersahabat, Peace!
Hukumonline

 

"Mafia Senayan bikin UUD, ujung-ujungnya duit," begitu bunyi lirik yang dibawakan si penyanyi. Sementara, sang koruptor protes, Jangan tangkap saya Pak. Meskipun saya anggota DPR tapi saya cinta Slanker, peace!"

 

Merasa tidak asing dengan dialog tersebut. Silahkan anda berimajinasi sendiri. Yang pasti lirik tersebut merupakan kutipan dari lagu Slank berjudul ‘Gosip Jalanan'. Lagu yang sebenarnya dibikin empat tahun lalu, belakangan ramai dibicarakan karena telah membuat kuping sebagian anggota DPR memerah. Badan Kehormatan bahkan sempat bersuara ingin menggugat Slank, walaupun kemudian diralat.

 

Uniknya, lagu yang dipersoalkan DPR belakangan justru menjadi idola para Slanker. Lagu ini, menurut Abdee, menjadi hits di setiap konser yang digelar Slank. Bahkan, Abdee juga menceritaan sebuah staiun televisi yang menayangkan konser langsung Slank, secara khusus meminta lagu 'Gosip Jalanan' untuk dibawakan.

 

Hari beranjak siang, tamu yang ditunggu belum juga tampak batang hidungnya. Sebagian khalayak mulai ada yang jenuh, sebagian lain khususnya wartawan tetap antusias. Tidak berapa lama, master of ceremony (MC) mengabarkan Antasari yang dinanti-nanti akan segera keluar. Tanpa diketahui banyak pengunjung, mantan jaksa itu ternyata sudah bertemu dengan Slank.

 

Setengah berteriak, MC berkata, "Kawan-kawan hari ini kita kedatangan tamu..." Belum tuntas kalimat tersebut, Antasari tiba-tiba muncul. Seperti biasa dengan kumis lebat, berbaju putih dibalut jaket hitam, Antasari menyambut kerumunan sambil menebar senyum simpul. "Ada apa nih," katanya santai.

 

Sontak juru kamera dan fotografer merangsek ke depan berupaya mengabadikan sosok Antasari. Selang berapa lama, menyusul di belakangnya para personil Slank. Suasana pun mulai meriah. Sesuka hatinya, juru kamera dan fotografer mengarahkan gaya Antasari. "Pak lihat ke kanan Pak" teriak fotografer diiringi kilatan lampu blitz kamera.

 

Kedatangan Antasari yang tanpa didampingi punggawa KPK lainnya, seolah membalas kunjungan Slank ke gedung KPK di bilangan Kuningan, 23 Maret lalu. Ketika itu, Slank memenuhi undangan KPK untuk dinobatkan menjadi Duta Anti Korupsi. Di pelataran gedung KPK, Slank sempat menggelar konser mini menembangkan lima lagu. Salah satunya lagu 'Gosip Jalanan' yang menghebohkan itu.

 

Aksi saling mengunjungi itu, menurut Antasari, merupakan perwujudan dari ikatan persahabatan antara KPK dan Slank. "Seperti ikan dan air. KPK dan Slank tak terpisahkan," ucapnya beranalogi. Antasari menyatakan  Slank bersama KPK memiliki satu semangat untuk memberantas korupsi. KPK melakukan pemberantasan korupsi berdasarkan Undang-Undang. Sedangkan, Slank melakukan kampanye dengan karya seni dan pesan moralnya.

 

Antasari mengaku salut atas ‘kenekatan' Slank mendukung upaya pemberantasan korupsi di negeri ini. Apresiasi KPK kemudian dituangkan dalam sebuah piagam penghargaan. Tidak hanya itu, mereka pun sempat bertukar poster yang isinya menyerukan pemberantasan korupsi yang dibubuhi tandatangan seluruh personel Slank dan Antasari.

 

Vokalis Slank Kaka mengamini pernyataan Antasari. Menurut Kaka, KPK dan Slank bagaikan sahabat sejati. "Kalau ada teman yang jatuh, KPK akan segera membantu, begitulah sahabat sejati," katanya. Sedang Bimbim yang mengenakan kaus dan topi berwarna hijau hanya berharap, semoga karya yang dilahirkan Slank dapat bermanfaat bagi negeri terutama dalam upaya pemberantasan korupsi.

 

Persahabatan hangat antara KPK dan Slank kemudian ditutup dengan aksi panggung Antasari yang dengan percaya diri berduet bersama Slank menyanyikan lagu ‘Juwita Malam'. Lagu lawas karya maestro Ismail Marzuki yang tentunya tidak asing di telinga Antasari yang jauh lebih senior dibandingkan lima personil Slank.

Ada sebagian kalangan yang mengatakan musik cadas atau rock identik dengan anak muda. Bukti shahihnya, coba tengok kiprah grup rock Slank. Sejak band yang digawangi oleh Kaka, Bimbim, Ivan, Abdee, dan Ridho itu berdiri, Slank selalu digandrungi oleh anak muda di seluruh Indonesia. Kemana Slank berada di situ pasti ada segerombolan anak muda.

 

Ingin bukti yang lebih shahih? Silahkan datang ke jalan atau lebih tepatnya gang Potlot No. 3 di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan. Setiap hari selalu saja ada anak muda menyambangi markas besar band yang beberapa anggotanya pernah terjerat narkoba itu. Mereka menamai dirinya Slankers.

 

Rabu siang (16/4), suasana jalan Potlot No. 3 agak sedikit berbeda. Mungkin karena akan datang tamu yang juga ‘tidak biasa', Ketua KPK Antasari Azhar. Untuk menyambutnya, Slank bahkan sampai repot-repot membentuk tim penyambutan. Berseragam baju warna orange dengan tulisan ‘Bidadari Penyelamat', mereka yang  sebagian besar Slankers sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.

 

Di sebuah ruangan terbuka, mereka menata meja dan kursi. Tidak jauh dari situ ada seperangkat alat musik siap dimainkan. Di dinding terpampang sebuah poster ukuran besar berjudul 'KPK in action'. Ada tiga tokoh tergambar di situ. Adegannya, seorang koruptor sedang dijambak rambutnya oleh seorang pria berkumis dan berkacamata, diiringi oleh seseorang yang tengah bernyanyi.  

Halaman Selanjutnya:
Tags: