Namun Menteri Dalam Negeri Inggris, Jack Straw, tetap mempertahankan undang-undang anti terorisme ini yang memberikan wewenang luas untuk mengambil tindakan keras atas kelompok manapun yang mengunakan Inggris sebagai pangkalan untuk terorisme berskala internasional.
Artinya, siapapun yang mendorong atau menghasut agar terjadi terorisme di luar Inggris akan secara pasti dianggap melanggar hukum. Ketentuan itu menutup celah di hukum Inggris yang membuat persengkokolan untuk melakukan terorisme di luar Inggris bukan suatu pelanggaran hukum.
"Undang-undang ini justru memperkuat hak-hak sipil masyarakat. Dalam banyak hal, (undang-undang) ini memperkuat hak-hak sipil sekaligus memperkuat wewenang-wewenang penting yang ada melawan terorisme," kata Straw.
Butterworths.com melaporkan, Terorism Act 2000 itu menggantikan Prevention of Terrorism Act tahun 1973, yang memberikan kepada polisi wewenang khusus untuk menghentikan, mencari, menangkap, dan menahan para tersangka teroris. Undang-undang tahun 1973 itu harus diperbaharui tiap tahun.
Mengubah definisi terorisme
Undang-undang anti terorisme itu juga mengubah definisi dari teroris, yang sebelumnya lebih terarah pada milisia Irlandia. Definisi yang secara khusus menjabarkan teroris sebagai kejahatan politis, akhirnya akan juga mencakup siapapun yang termotivasi oleh suatu sebab "politis, keagamaan atau ideologis" dan siapapun yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang atau tanah milik.
"Kami telah mempersempit definisinya, tapi juga memperluas cakupannya dari sekadar terorisme Irlandia menjadi mencakup terorisme macam lainnya karena begitu banyak macam terorisme akhir-akhir ini. Dan sangat penting bagi kita untuk mempunyai wewenang-wewenang yang mirip dengan negara-negara lain," jelas Straw.
Salah satu alasan mengapa undang-undang itu dibuat memang sebagai tanggapan atas keluhan-keluhan yang dikemukakan pemerintah negara-negara lain. Mereka mengatakan Inggris telah menyembunyikan kelompok-kelompok yang melakukan kampanye dengan jalan kekerasan di negara mereka.