Auditor Lingkungan Dibutuhkan dalam Otonomi Daerah
Berita

Auditor Lingkungan Dibutuhkan dalam Otonomi Daerah

Jakarta, hukumonline. Pembangunan proyek tidak bisa mengabaikan lingkungan. Dalam era otonomi daerah, kehadiran auditor lingkungan sangat dibutuhkan. Ada hibah dari pemerintah Inggris untuk melatih tenaga auditor lingkungan. Siapa berminat?

Oleh:
APr
Bacaan 2 Menit
Auditor Lingkungan Dibutuhkan dalam Otonomi Daerah
Hukumonline

Sekjen Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil), Drs. Gembong Priyono menyatakan bahwa dalam pelaksanaan UU No.22 tentang Otonomi Daerah, keberadaan auditor lingkungan sangat dibutuhkan. Pada saat desentralisasi penuh diberlakukan di daerah-daerah, peranan seorang auditor sudah dapat digunakan tenaganya.

"Pemda akan sangat membutuhkan sekali tenaga auditor lingkungan untuk pembangunan proyek di daerahnya. Bahkan, pada saatnya auditor lingkungan akan selalu ada di belakang pembangunan setiap proyek. Yang dilakukan saat ini, baru mendidik menajemen auditor yang nantinya dapat menjadi pengajar di daerah-daerah," ungkap Gembong usai membuka Training for Environmental Management Auditors pada 19 Februari 2001 di Jakarta, seperti dikutip dari www.kbw.go.id.

Menurut Gembong, pembangunan suatu proyek, seperti bangunan gedung dan proyek industri, haruslah mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Pasalnya, untuk membangun suatu proyek tidak cukup hanya mempertimbangkan masalah teknis, feasibility finansial atau economic feasibility saja, tetapi yang juga sangat penting adalah masalah sosial.

Sebelum dilakukan pembangunan, terlebih dulu dilakukan kajian atau uji dulu, sehingga bangunan yang akan didirikan nantinya tidak merusak lingkungan. "Untuk menguji hal-hal semacam ini, kita memerlukan auditor yang sampai kini jumlahnya masih sangat terbatas," kata Gembong.

Untuk di masa datang, Gembong melihat bahwa yang perlu diperhatikan dalam penyiapan suatu proyek adalah memasukkan kriteria kelayakan dari segi sosial disamping kelayakan lainnya seperti teknis, lingkungan, dan kelayakan ekonomi. Sejalan dengan hal itu, pelatihan akan dikembangkan khususnya yang erat kaitannya dengan kelestarian lingkungan.

Bantuan Inggris

Gembong menyambut gembira kepedulian pemerintah Inggris yang bersedia menghibahkan dananya guna mencetak SDM, khususnya auditor lingkungan yang erat kaitannya dengan konstruksi. Sejak 1999 asosiasi dari Inggris telah bekerjasama dengan asosiasi dalam negeri untuk mendirikan yayasan yang bergerak di bidang konstruksi dengan nama IBCG.

Dalam kerjasamanya, Inggris telah memberikan bantuan dananya senilai 100.000 poundsterling atau sekitar Rp2,5 miliar guna melatih tenaga audit lingkungan yang berasal dari asosiasi konstruksi, perguruan tinggi, dan karyawan departemen seperti Kimpraswil dan KLH.serta karyawan Pemda.

Halaman Selanjutnya:
Tags: