Lucas Pengacara Terpopuler dan Terbaik
Jeda

Lucas Pengacara Terpopuler dan Terbaik

Nama Lucas tidak asing lagi di lingkungan Pengadilan Niaga. Nama pengacara ini kerap menghiasi berita menyangkut kepailitan di media massa. Bahkan, survei sebuah majalah bisnis menempatkan Lucas sebagai pengacara 'terpopuler' dan sekaligus menobatkannya sebagai pengacara 'terbaik' di Pengadilan Niaga pada 2002.

Oleh:
*****
Bacaan 2 Menit
Lucas Pengacara Terpopuler dan Terbaik
Hukumonline

Majalah Kapital edisi Juni 2002 mengadakan survei untuk pemilihan Business Lawyer of The Year. Ada enam kriteria yang menjadi dasar dari survei ini. Pertama, berusia tidak lebih dari 45 tahun per Juni 2002. (Hal ini sesuai dengan segmen pembaca Kapital yang ditujukan untuk kelangan eksekutif muda, di bawah usia 45 tahun).

Kedua, tidak pernah digugat oleh pemerintah/negara ke pengadilan,  baik secara pribadi maupun kantor hukumnya. Ketiga, tidak pernah menjadi pengacara yang membela terdakwa korupsi yang merugikan keuangan negara.

Keempat, 75% kegiatan kepengacaraannya melingkupi persoalan hukum bisnis.  Kelima, 75% perkara/kasus yang ditangani berhasil diselesaikan dengan baik/menang, baik melalui jalur pengadilan maupun luar pengadilan.

Keenam, dipilih oleh responden terbanyak yang mengusulkan nama pengacara yang bersangkutan melalui pengisian  lembar kuosioner yang diadakan dan dibagikan oleh Majalah Kapital selama Februari 2002 hingga April 2002 serta memenuhi kriteria 1 sampai 5. 

Paling populer

Dengan kriteria yang ada, Kapital menyerahkan pemilihan Business Lawyer of The Year 2002 ini kepada pembaca. Artinya, dengan kriteria itu para pembaca diminta untuk mengusulkan sendiri nama-nama pengacara yang dianggapnya paling sukses memangani kasus-kasus bisnis.

Kapital mengklaim dapat menjaring 5.454 kuosioner, tetapi hanya 5.271 kuosioner yang dianggap layak untuk dihitung. Ternyata responden terbesar adalah manajer perusahaan swasta (2.012 orang atau 38,17%), baru disusul pengacara (1.312 orang atau 24.89%), kemudian mahasiswa (13,53%), general manajer perusahaan (8,66%), pegawai pemerintah (2,44%), direktur perusahaan swasta (1,44%), lain-lain (10,87%).

Sayangnya dalam laporan survei itu tidak dijelaskan, bagaimana mayoritas responden (hampir 50% dari perusahaan swasta) atau mahasiswa itu bisa mengenal para pengacara. Bahkan dengan kriteria yang ada, tentunya mereka tahu sepak terjang pengacara pilihannya. Tidak terkecuali, nama-nama yang di komunitas praktisi hukum pun tidak begitu dikenal.

Halaman Selanjutnya:
Tags: