Ancaman Embargo AS Hanya Gertakan
Berita

Ancaman Embargo AS Hanya Gertakan

Jakarta, hukumonline Pernyataan bernada ancaman dari Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan embargo ekonomi kepada Indonesia dinilai hanya gertakan. Apa lalu pemerintah Indonesia cuek?

Oleh:
Tri/APr
Bacaan 2 Menit
Ancaman Embargo AS Hanya Gertakan
Hukumonline

Masalah ancaman embargo AS ini mencuat dalam acara "Obrolan Merdeka" di Jakarta pada Sabtu (23/9). Acara ini menghadirkan pembicara Syamsuddin Haris (peneliti LIPI), Didik J. Rachbini (pengamat ekonomi dari INDEF), dan Laksamana Latuconsina (anggota DPR dari Fraksi TNI/Polri) dengan moderator Ekky Syachrudin.

Laksamana Latuconsina berpendapat bahwa dalam melihat ancaman embargo, kita tidak bisa bicara tanpa fakta-fakta dan haruslah membedakan antara retorika dengan substansi permasalahan itu sendiri.

Menurut Latuconsina, ancaman Menhan AS William Cohen di mana masyarakat internasional akan mengembargo Indonesia hanyalah gertakan. Latuconsina melihat ancaman ini mungkin sangat berkaitan denfan isu lokal di AS sendiri. "Pemilihan presiden dan mungkin permasalahan kasus Atambua akan dijadikan satu isu dalam perebutan pengaruh antara kekuatan demokrat dengan republik di Amerika," katanya.

Saat datang ke Indonesia, awal pekan ini Cohen membawa pesan khusus Presiden Bill Clinton. Isinya, desakan agar pemerintah segera mengungkap pembunuhan tiga staf UNHCR dan menyeret pelakunya ke pengadilan. Jika tidak, Cohen menyatakan pernyataan bernada ancaman, masyarakat internasional mungkin memberikan sanksi atau embargo ekonomi terhadap Indonesia.

Melucuti milisi

Indonesia memang diharuskan membubarkan dan melucuti milisi Timtim sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB  No.1319/2000. Resolusi yang dikeluarkan pada 8 September 2000 ini menyangkut empat hal. Pertama, menyelesaikan masalah pengungsi. Kedua, melucuti senjata para milisi. Ketiga, mencegah border crossing antara wilayah Indonesia dengan Timor Leste. Keempat, menangkap pembunuh petugas UNHCR.

"Ancaman" dari Cohen itu mencuat setelahj pemerintah dengan tegas menoilak kehadiran misi PBB di Timor Barat. Cendekiawan muslim Nurcholis Madjid melihat ancaman Washington itu sekadar gertakan. "Kadang Amerika itu hanya menggertak saja," kata Nurcholis.

Latuconsina juga menegaskan bahwa berkaitan dengan pelucutan senjata, Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono sudah menjelaskan di New York untuk melucuti senjata para milisi. Bahkan,  besok Wapres Megawati akan datang ke Atambua untuk melihat pelkucutan senjata di Atambua.

Tags: