Dugaan Suap Pemilihan DGS BI 2004

Tak hanya sakit, ingatan yang sudah abu-abu diusung Nunun Nurbaeti menghindar jeratan hukum dan menjebloskan korban lain. Meniru mantan Bupati Lombok Barat dan Soeharto?

Penuntut menilai tak perlu lagi menghadirkan Nunun.

Awalnya berdalih untuk pembelian perkebunan kelapa sawit seluas lima ribu hektar. Jaksa diperintahkan serius hadirkan Nunun di pengadilan.

Mobil itu menggunakan nama anak Paskah.

Panda juga bantah keterangan saksi lain di hadapan majelis hakim.

Dua saksi kunci tak hadir ke Pengadilan Tipikor karena sakit.

Lokasi penyerahan terjadi di sekitar hotel Mulia.

Saksi nyatakan Bank Artha Graha membeli traveller cheque sebanyak 480 lembar. Tiap lembarnya bernilai Rp50 juta.

Namun saksi membantah Miranda menjanjikan sejumlah uang atau menyanggupi permintaan uang dari empat anggota fraksi.

Mulai dari keakraban Panda dengan Miranda, penempatan anggota DPR yang tak sesuai kompetensi hingga penggunaan traveller cheque untuk kepentingan partai.

Berdasarkan dakwaan jaksa, Hamka Yandhu berperan besar dalam menemui dan mengambil traveller cheque untuk dibagi-bagikan ke anggota Fraksi Partai Golkar periode 1999-2004.

Fraksi PDIP gunakan dua kamar untuk distribusikan traveller cheque. Alasannya sebagai bantuan partai untuk dana kampanye.

Sebelum tersebar, ratusan Traveller Cheque disimpan di samping meja kerja Nunun Nurbaetie.

Sekali telepon, anggota F-TNI/Polri tunduk pada Nunun Nurbaeti untuk mengambil TC.

Agus Condro menuding pimpinan PDIP berbohong jika tak tahu penerimaan Traveller Cheque.

Menurut jaksa, Panda berperan besar dalam pemenangan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada Juni 2004.

Nama-nama politisi kembali disebut oleh tersangka penerimaan TC. Ada yang berperan beri perintah dan distributor.

Tidak tertutup kemungkinan, ada anggota ataupun mantan anggota Dewan yang akan ditetapkan sebagai tersangka.

Jika laporan Agus Condro Prayitno tak ditingkatkan ke penyidikan dua bulan ke depan, MAKI berniat ajukan praperadilan lagi.

MAKI berpendapat penyelidikan dan penyidikian secara tertutup yang dilakukan KPK telah melanggar UU KPK. Pihak KPK menegaskan kasus Agus Condro masih dalam tahap penyelidikan.

Agus Condro berdalih uang selamat datang, Amru Al Mu'tashim berdalih uang sosialisasi, dan Aly As'ad berdalih uang kampanye. Semua dalih dibantah oleh kedua terdakwa.

Pengesahan Miranda Goeltom menjadi calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia terpaksa dilakukan lewat voting. Pasalnya, Fraksi Reformasi merasa hasil fit and proper test Komisi IX terhadap Miranda belum memuaskan.

Miranda Goeltom, akhirnya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior (DGS BI) Bank Indonesia menggantikan Prof. Anwar Nasution. Dalam fit and proper test, mayoritas anggota Komisi IX DPR mendukung Miranda untuk menggantikan posisi Anwar yang akan habis masa jabatannya Juli 2004.