Komisi Yudisial secara resmi telah mengumumkan calon hakim agung yang lulus tahap II (seleksi kualitas dan kepribadian). Dari 79 calon hakim yang mengikuti seleksi tahap II, KY hanya meloloskan 45 calon hakim agung yang terdiri dari 23 hakim karir dan 22 calon nonkarir.
“Menjelang seleksi tahap III, 45 calon akan dilakukan investigasi secara terbuka. Setiap calon itu akan diwawancarai langsung oleh Komisioner KY di rumah atau di kantornya pada 8 Juni hingga 12 Juli 2011,” ujar Komisioner KY Bidang Rekrutmen Hakim Taufiqurahman Syahuri di Gedung KY Jakarta, Senin (6/6).
Menurutnya, wawancara ini berdasarkan data yang masuk ke KY termasuk klarifikasi dari si calon. “Jadi kalau ada laporan negatif tentang si calon akan langsung diklarifikasi,” kata Taufiq. “Nanti juga akan diklarifikasi lagi saat wawancara akhir.”
Pada seleksi tahap III nanti, KY akan memberikan pembekalan, pemeriksaan kesehatan dan wawancara akhir. Akan ada perbedaan materi pembekalan yang diberikan kepada para calon.
“Untuk hakim nonkarir akan ada pembekalan materi hukum acara secara praktek oleh mantan hakim agung, sementara hakim karir akan diberi tambahan materi filsafat dan teori hukum oleh akademisi. Selain itu akan diberikan materi pedoman kode etik perilaku hakim,” kata Taufiqurahman.
Dalam seleksi tahap III ini dijadwalkan pada 13 Juli hingga 26 Juli 2011. “Penentuan kelulusan akhir jika semuanya berlangsung lancara akan diumumkan pada 28 Juli 2011. Diharapkan KY bisa menjaring 30 nama untuk diserahkan ke DPR pada 1 Agustus 2011,” ujarnya. “Selanjutnya, DPR akan memilih 10 nama untuk diajukan ke Presiden untuk disahkan.”
Dari 45 calon, beberapa nama terkenal yang dinyatakan lulus yakni politisi PDI-P, Topane Gayus Luumbun, Zainal Arifin Hoesein (mantan Panitera MK), Dudu Duswara (hakim ad hoc Tipikor). Di kalangan hakim karir yakni Djazimah Muqoddas, adik Ketua KPK Busyro Muqoddas, Panitera MA Suhadi, Sekretaris MA Rum Nessa, dan Andi Samsan Nganro (Wakil KPT Samarinda).