Perselingkuhan Terbongkar, Twitter Digugat
Jeda

Perselingkuhan Terbongkar, Twitter Digugat

Berkaitan dengan yurisdiksi pengadilan dan klausula baku.

Oleh:
MVT
Bacaan 2 Menit
Perselingkuhan Terbongkar, Twitter Digugat
Hukumonline

Twitter digugat seorang pesepakbola top Liga Inggris. Gugatan ini dilayangkan si pesepakbola karena kisah perselingkuhannya beredar di laman jejaring sosial itu. Si pesepakbola yang sejauh ini identitasnya dirahasiakan media-media Inggris tersebut protes kisah perselingkuhannya diungkap ke publik karena Pengadilan Inggris telah mengeluarkan putusan super injunction.

 

Super injuction adalah putusan pengadilan berdasarkan permohonan seseorang -biasanya dari kalangan kaya atau publik figur- untuk memerintahkan media menghentikan pemberitaan tentang diri pemohon. Perintah ini sangat tegas karena disertai dengan ancaman penjara. Redaktur media yang melanggar perintah dapat dianggap melakukan contempt of court.

 

Dalam kasus si pesepakbola top itu, awalnya kisah yang beredar hanya menyebut nama perempuan yang menjadi selingkuhan. Kebetulan si perempuan dari kalangan selebritis yakni model asal Wales, Imogen Thomas. Namun, belakangan seorang pengguna Twitter yang kemudian diikuti pengguna lainnya juga mengungkap identitas si pesepakbola yang berselingkuh dengan Imogen.

 

Belakangan, sejumlah media di Inggris maupun di luar Inggris menyebutkan identitas pesepakbola yang selingkuh dengan Imogen adalah pemain senior di sebuah klub langganan juara Liga Inggris.

 

Pengacara si pesepakbola langsung melayangkan gugatan. Uniknya, yang dijadikan tergugat adalah justru Twitter. Lebih unik lagi, si pesepakbola dalam gugatannya juga menyertakan persons unknown (orang-orang yang tak diketahui, red) karena pengguna Twitter yang menyebarkan kabar perselingkuhan ini cukup banyak.

 

Masalahnya, gugatan ini menemui beberapa kendala. Pertama, gugatan ini didaftarkan di Pengadilan Inggris, sedangkan Twitter bermarkas di Amerika Serikat. Selain itu, Twitter mencantumkan klausul dalam kontrak pembuatan account menegaskan bahwa Twitter tidak bertanggung jawab atas isi dan materi yang disebarkan para penggunanya. Sejauh ini, belum ada informasi apakah gugatan si pesepakbola itu diterima oleh pengadilan atau tidak.

 

“All Content, whether publicly posted or privately transmitted, is the sole responsibility of the person who originated such Content. We may not monitor or control the Content posted via the Services and, we cannot take responsibility for such Content. Any use or reliance on any Content or materials posted via the Services or obtained by you through the Services is at your own risk. We do not endorse, support, represent or guarantee the completeness, truthfulness, accuracy, or reliability of any Content or communications posted via the Services or endorse any opinions expressed via the Services. You understand that by using the Services, you may be exposed to Content that might be offensive, harmful, inaccurate or otherwise inappropriate, or in some cases, postings that have been mislabeled or are otherwise deceptive. Under no circumstances will Twitter be liable in any way for any Content, including, but not limited to, any errors or omissions in any Content, or any loss or damage of any kind incurred as a result of the use of any Content posted, emailed, transmitted or otherwise made available via the Services or broadcast elsewhere.”

Tags: