Perundingan Inalum Masih Tunggu Kajian
Berita

Perundingan Inalum Masih Tunggu Kajian

Pemerintah ingin bangun cluster industri alumunium di Asahan.

Oleh:
MVT
Bacaan 2 Menit
Perundingan Inalum Masih Tunggu Kajian
Hukumonline

Pemerintah tidak mau terburu-buru berunding kembali dengan Jepang terkait industri alumunium di Asahan, Sumatera Utara. Saat ini tim kajian pemerintah sedang mematangkan konsep yang akan dibawa ke meja perundingan. Tahun depan rencananya bahkan pemerintah mengangkat konsultan swasta untuk semakin mematangkan kajian.

 

Menurut Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internastional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana, pemerintah Indonesia masih punya waktu sampai November 2012. Batas waktu perundingan dengan Jepang adalah tahun 2013. “Jadi sekarang pemerintah sedang bikin kajian yang komprehensif sambil melihat perkembangan perusahaan Inalumnya juga. Nanti pada waktunya kita baru akan bicara lagi dengan Jepang,” katanya di Jakarta, Selasa (4/10).

 

Inalum merupakan sebuah perusahaan patungan antara Indonesia dengan Jepang, yang bergerak dalam industri aluminium dengan kapasitas produksi sekitar 230.000-240.000 ton per tahun.


Pemerintah Indonesia memiliki saham sebesar 41,13 persen di perusahaan itu. Sisanya sebesar 58,87 persen dikuasai Jepang.


Inalum merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang bergerak di sektor produksi aluminium. Selama ini, hasil produksi Inalum sebagian besar dikirim ke Jepang, dan Indonesia sendiri harus mengimpor alumunium dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.


Meski demikian, perundingan dengan Jepang terkait proyek Inalum masih berjalan. Proses negosiasi awal antara Indonesia dengan Jepang sudah dijajaki sejak Januari 2011 lalu setelah keluarnya Keputusan Presiden  No 27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan Proyek Asahan.


Negosiasi dengan Jepang akan menentukan apakah PT Inalum setelah 2013 akan dikuasai oleh Indonesia seluruhnya atau porsi saham Jepang akan tetap ada di Inalum atau kerja sama akan terus dilanjutkan.

Tags: