Pukul Bokong, Hakim Digugat Stafnya
Jeda

Pukul Bokong, Hakim Digugat Stafnya

Sang hakim meminta publik menghargai dedikasinya yang telah sebelas tahun mengabdi.

Oleh:
M-10
Bacaan 2 Menit
Pukul Bokong, Hakim Digugat Stafnya
Hukumonline

Pengadilan rupanya bukan hanya tempat penyelesaian perkara hukum, tetapi juga bisa menjadi tempat munculnya sebuah perkara hukum. Hakim pun tak selamanya duduk sebagai pemegang palu untuk memutus perkara, dia juga bisa menjadi pihak berperkara. Itulah nasib yang kini dialami Hakim E Wayne Phillips. Dia tengah menghadapi masalah hukum, pidana dan perdata, yang cukup serius. Phillips digugat Britt T Long yang juga pegawai Pengadilan Distrik Fergus County, Montana, Amerika Serikat.

 

Long melayangkan gugatan Phillips di pengadilan yang sama, 12 September 2011. Dia menggugat Phillips karena tidak terima bokongnya dipukul dengan tempat penyimpanan berkas perkara. Peristiwa itu terjadi 8 Desember 2010. Ketika itu, tutur Long, dirinya tengah mengurus berkas perkara di ruang kerja Phillips. “Tiba-tiba, Pak Hakim datang dari belakang dan ia membuat saya sangat kaget, malu, dan stres sampai sekarang,” tuturnya lirih.

 

Akibat pukulan itu, Long mengaku mengalami stres dan rasa malu yang ekstrem. Long bahkan  harus menjalani rehabilitasi medis. “Saya merasa sangat malu, cemas yang berlebihan, stres, tidak bisa tidur, tekanan darah tinggi dan jantung berdebar berlebihan. Akibatnya saya tidak bisa masuk kerja dan terancam kehilangan upah,” ujar Long sebagaimana dilansir Billingsgazete.com.

 

Menurut Long yang bekerja di Pengadilan Distrik Fergus County sejak tahun 2008, Phillips sudah selayaknya mundur dari jabatan sebagai hakim. Pasalnya, Phillips sebelumnya juga pernah menunjukkan perilaku bermasalah seperti pelecehan seksual, sering tidak masuk kantor, dan bahkan lupa ingatan. Anehnya, kata Long, Phillips sebagai seorang hakim juga tidak mengerti prosedur hukum.

 

“Semua ini harus diketahui oleh masyarakat luas,” tandas Long. Ditegaskan wanita yang juga berprofesi sebagai pengacara ini, Phillips harus mundur karena perilakunya dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan.

 

Dalam gugatan yang diajukan secara pro se (mewakili diri sendiri, red), Long menuntut kompensasi untuk mengganti biaya pengobatan dan mengganti hilangnya gaji yang seharusnya dia terima. Setelah kejadian itu, Long memang mengaku tidak bisa bekerja lagi di pengadilan.

 

Upaya Long memperjuangkan keadilan tidak hanya ditempuh melalui proses hukum perdata. Dia juga melaporkan perbuatan Phillips ke Kantor Sheriff Fergus County. Lalu, Long juga mengadu ke Biro Hak Asasi Manusia Montana.

Tags: