Wahyu Widiana:
Awards untuk Pengadilan Agama Terbaik
Profil

Wahyu Widiana:
Awards untuk Pengadilan Agama Terbaik

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama terus melangkah lebih maju dibanding direktorat lain di lingkungan Mahkamah Agung.

Oleh:
ASh
Bacaan 2 Menit
Dirjen Badilag Wahyu Widiana, Awards untuk Pengadilan Agama terbaik. Foto: SGP
Dirjen Badilag Wahyu Widiana, Awards untuk Pengadilan Agama terbaik. Foto: SGP

Pengadilan agama dan mahkamah syariah di seluruh Indonesia berlomba untuk menjadi yang terbaik. Mahkamah Agung melalui Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) menyelenggarakan program pemberian penghargaan ke pengadilan agama terbaik, yang disebut Religious Court Awards. Ada award untuk pengelolaan laman atau website terbaik, ada meja pelayanan informasi, dan bantuan hukum. Ada juga award untuk pengadilan yang mengelola administrasi penanganan perkara dengan baik. Semua penghargaan itu merupakan salah satu jalan bagi Ditjen Badilag untuk bertransformasi ke depan.

Transformasi yang dilakukan sesuai dengan visi dan misi Mahkamah Agung sebagaimana tertuang dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035. Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014 menjadi acuan penting untuk melakukan langkah-langkah strategis ke depan.

Wujud komitmen itu dituangkan dengan membentuk Tim Monitoring Program Prioritas Pembaruan. Pada 11 Mei 2011 lalu, Dirjen Badilag Wahyu Widiana menerbitkan Surat Keputusan Dirjen Badilag No 0014/DjA/SK/KU/V/2011 sebagai dasar pembentukan tim. Tugas utama tim ini adalah menyiapkan bahan pelaksanaan Monitoring Program Prioritas Pembaruan.

Program Prioritas Pembaruan di lingkungan pengadilan agama (PA) termasuk Mahkamah Syariah (MSy) itu terdiri dari tujuh bidang yaitu: (1) penyelesaian perkara, (2) manajemen SDM, (3) pengelolaan website untuk keterbukaan informasi publik, (4) pelayanan meja informasi, (5) Pelayanan publik yang prima, (6) Implementasi Sistem Informasi Administrasi Perkara Peradilan Agama (SIADPA) plus sebagai otomatisasi Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara (Bindalmin) dengan sistem IT, dan (7) Justice for All yakni perkara prodeo, sidang keliling dan pos bantuan hukum.

Hingga kini, tujuh program strategis tersebut belum terpantau dengan baik karena belum adanya suatu pedoman yang dapat dipakai untuk melakukan penilaian. Karena itu, dalam rangka pelaksanaan beberapa program itu sejak awal tahun 2011, Ditjen Badilag melaksanakan program Religious Court Reform Award dengan melakukan penilaian pelayanan meja infomasi dan pelayanan publik di lingkungan peradilan agama.

Ditemui di kantornya, Wahyu Widiana bercerita dengan pelaksanaan Religious Court Awards, apa yang sudah dilakukan dan apa harapannya ke depan.  “Tidak ada anggaran khusus untuk program ini,” kata pria kelahiran 18 November 1952 ini kepada dari hukumonline. Berikut petikan wawancara:

Bagaimana persisnya pelaksanaan program RC Reform Awards di Pengadilan Agama?
Program RC Reform Awards ini terdiri program RC Website Award (pengelolaan laman terbaik), RC Information Desk and Public Services Award (meja pelayanan informasi), RC SIADPA Award, dan RC Legal Aid Award (bantuan hukum). Untuk RC Website Award sudah dilaksanakan sejak pada Juni lalu. Sementara untuk program RC Informasi Desk and Public Service Award kini telah selesai dilakukan proses penilaian yang berakhir pada akhir November kemarin. Hasil pelaksanaan program-program award ini hanya Ditjen Badilag yang telah melaporkannya saat Rakernas MA 2011 pada September kemarin, sementara Ditjen lain pada MA tidak melaporkannya.               

Sebenarnya ide munculnya program RC Reform Awards ini dari mana? 
Sebenarnya ide munculnya program ini merupakan pelaksanaan tujuh program unggulan di lingkungan pengadilan agama dalam rangka pelaksanaan reformasi pembaruan peradilan dan reformasi birokrasi di lingkungan MA. Makanya, agar semua pengadilan agama dan mahkamah syariah semangat untuk melaksanakan tujuh program unggulan itu, kita sepakat untuk membuat award. Pelaksanaan award ini kita batasi sepanjang tahun 2011-2012.

Sejauh mana program RC Reform Awards sudah berjalan?                      
Dalam suatu kesempatan Seminar Nasional Ekonomi Syariah pada 18 Juni 2011 di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta untuk program Website Award ini, kita sudah membagikan award kepada sejumlah pengadilan agama di seluruh Indonesia. Pemberian Website Award ini didasarkan atas penilaian oleh National Legal Reform Program (NLRP) sejak 11 Februari 2011sesuai Surat Keputusan Ketua MA mengenai keterbukaan informasi di pengadilan. Kita memberikan sejumlah award kepada lima situs atau website terbaik yang dinobatkan sebagai best of the best di empat lingkungan peradilan untuk kategori pertama. Para juara dalam kategori ini diberi penghargaan berupa laptop, trofi, dan piagam.

Kategori kedua yaitu lima besar situs terbaik tingkat PTA/MSy Aceh. Kategori ketiga adalah lima besar situs terbaik tingkat PA/MSy. Sementara  kategori keempat adalah situs PA/MSy terbaik di masing-masing PTA/MSy Aceh. Para juara dalam kategori kedua hingga keempat ini menerima piagam penghargaan.

Spesifik, pemenang kategori pertama yaitu PA Bantul berhasil menjadi jawara. Diikuti PA PA Yogyakarta, PA Sleman, PTA Yogyakarta dan PTA Surabaya. Pemenang kategori kedua, peringkat pertama diraih oleh PTA Yogyakarta, diikuti PTA Surabaya, PTA Ambon, PTA Banjarmasin, dan PTA Kendari. Pemenang kategori ketiga yaitu PA Bantul berhasil meraih posisi teratas, disusul PA Yogyakarta, PA Sleman, PA Cianjur, dan PA Wates.

Untuk pemenang kategori keempat yaitu PA Bantul, PA Cianjur, PA Kabupaten Madiun, PA Kotabaru, PA Solok, PA Muara Teweh, PA Balikpapan, PA Mamuju, PA Kotamobagu, PA Palembang, PA Masohi, PA Bengkulu, PA Jakarta Selatan, PA Pangkal Pinang, PA Muara Sabak, PA Sidikalang, PA Poso, PA Dumai, PA Ketapang, PA Krui, PA Pandeglang, PA Fakfak, PA Giri Menang, PA Soasio, PA Gorontalo, PA Waikabubak, MSy Langsa, PA Unaaha, dan PA Banyumas.

Bagaimana dengan program RC Informasi Desk and Public Service Awards?
Sementara untuk program RC Informasi Desk and Public Service Award telah selesai melakukan proses penilaian pada akhir November kemarin. Kegiatan program sangat menentukan keberhasilan reformasi peradilan agama secara keseluruhan baik menyangkut pemberian pelayanan informasi maupun pelayanan publik secara umum kepada masyarakat pencari keadilan. Kini, kita tengah melakukan proses penilaian untuk memutuskan PA/PTA/Mahkamah Syariah (MSya) mana yang akan menjadi juara. Rencananya, awal tahun 2012 dalam suatu kesempatan akan diumumkan pemberian penghargaannya. Kemungkinan pemenangnya akan diberi hadiah berupa Q-System atau semacam aplikasi sistem alat pengantri seperti bank-bank, atau alat touch screen, dan piala/plakat ditambah sertifikat penghargaan.                          

Apakah ada anggaran khusus untuk melaksanakan program RC Reform Awards?
Tidak ada anggaran khusus untuk program ini. Hadiah laptop-laptop yang sudah diberikan kepada para pemenang RC Website Award, dan lain-lain harganya tak begitu mahal. Sehingga bisa diambil dari anggaran rutin masing-masing program itu. Seperti menyelenggarakan kegiatan, monitoring program, bimtek (bimbingan teknis –red), dan perjalanan dinas ke daerah.             

Apa sebenarnya tujuan pemberian penghargaan itu?
Untuk memberikan motivasi/memacu seluruh PA di seluruh Indonesia dalam rangka percepatan pelaksanaan program prioritas reformasi pembaruan peradilan dan reformasi birokrasi di lingkungan MA. Selain itu, program award-award itu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pencari keadilan.

Harapan Anda apa?
S
ebenarnya, tujuan pemberian award ini tidak selesai setelah pemberian penghargaan itu, harapannya ada keberlanjutan PA untuk tetap terus mempertahankan kinerjanya dalam rangka pembinaan/bimbingan untuk peningkatan pelayanan publik. Makanya, untuk penganugerahan program award-award yang lain akan terus berlanjut hingga tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya termasuk RC Mediation Award. Selanjutnya, Badilag akan terus melakukan penilaian yang secara nasional dengan menggandeng AUSaid seperti yang dilakukan NLRP. Misalnya, untuk pelaksanaan program justice for all (RC Legal Aid Award) akan menilai dan menentukan Posbakum, sidang keliling, pelayanan perkara pro deo yang bagus di PA/PTA/MSya.

Tags: