Digugat Gara-gara Membajak Follower Twitter
Jeda

Digugat Gara-gara Membajak Follower Twitter

Tergugat dituntut ganti rugi yang dihitung A$2.50 per follower per bulan, sehingga jumlah totalnya A$370 ribu.

Oleh:
Rzk
Bacaan 2 Menit
Digugat Gara-gara Membajak Follower Twitter
Hukumonline

Menurut pihak Phonedog, follower akun @Phonedog_Noah bukan sebatas follower, tetapi juga konsumen perusahaan. Tidak hanya itu, Phonedog juga menganggap akun @Phonedog_Noah sebagai aset perusahaan yang berharga. Dalam gugatannya, Phonedog menuntut ganti rugi sebesar AS$370 ribu yang dihitung AS$2.50 per follower per bulan.

Dalam keterangan tertulisnya, pihak Phonedog menegaskan, “biaya dan sumber daya yang diinvestasikan Phonedog dalam mengembangkan follower, fans dan memasarkan merek melalui jejaring sosial adalah aset penting bagi Phonedog”.

Sejarahnya, akun @Phonedog_Noah memang dikelola oleh Noah, saat dia masih bekerja Phonedog. Setelah keluar dari Phonedog, Noah ternyata tetap menggunakan akun itu dan bahkan mengganti namanya menjadi @NoahKravitz.

Ketika Noah cabut dari Phonedog, follower @Phonedog_Noah berjumlah 17 ribu tetapi kemudian berhasil dikembangkan oleh Noah menjadi 22 ribu. Setelah kasus ini mencuat, follower @NoahKravitz terus bertambah ribuan.

Menjawab gugatan, Noah mengaku tidak bersalah. Dia berdalih menggunakan akun @Phonedog_Noah justru karena mendapat izin dari Phonedog. Hanya saja, izin itu disertai dengan syarat, Noah harus tetap ‘berkicau’ (tweet) atas nama Phonedog. Klaim Noah tentunya disangkal pihak Phonedog.

Dari kasus ini, pengacara di bidang HKI, Barbara Cookson mengatakan perusahaan saat ini harus hati-hati jika menggunakan akun Twitter bersama. Menurut Barbara, sebenarnya susah menilai aspek finansial dari sebuah daftar follower. Pasalnya, tidak dapat dipastikan apa yang menjadi motivasi si follower. 

Dalam kasus Noah, pertanyaannya apakah si follower ‘mengikuti’ akun @Phonedog_Noah karena faktor Noah atau Phonedog? Soal ini, Leigh Ellis, juga pengacara di bidang HKI, berpendapat follower @Phonedog_Noah karena reputasi Phonedog ketimbang figur Noah. 

Sumber:

www.bbc.co.ok

http://www.huffingtonpost.co.uk

Sejak kemunculannya enam tahun silam, Twitter sukses menyihir banyak orang. Kini, laman jejaring sosial berupa mikroblog yang diciptakan oleh Jack Dorsey ini tidak hanya menjadi gaya hidup pribadi, tetapi juga ‘gaya hidup’ perusahaan.

Ya, dengan daya ekspolarasi tak kenal batas wilayah dan waktu, Twitter memang menjadi medium jitu bagi perusahaan untuk menjangkau konsumen atau pasarnya.  

Twitter jelas terbukti telah membawa manfaat bagi individu dan perusahaan, tetapi seperti dua sisi koin, Twitter ternyata juga bisa memunculkan perseteruan bagi keduanya. Hal inilah yang terjadi antara Phonedog dan Noah Kravitz. 

Phonedog adalah sebuah perusahaan pengelola laman berita interaktif yang berlokasi di South Carolina, Amerika Serikat, sedangkan Noah adalah karyawan di perusahaan yang berdiri tahun 2001 itu.

Sebagaimana dilansir kantor berita BBC dan laman http://www.huffingtonpost.co.uk, perseteruan antara kedua pihak itu muncul karena Phonedog menuding Noah ‘membajak’ pengikut atau lazim disebut follower akun Twitter @Phonedog_Noah -kemudian diubah menjadi @NoahKravitz- yang berjumlah 17 ribu.

Phonedog mengklaim akun @Phonedog_Noah adalah milik perusahaan sehingga tak seharusnya digunakan dan dikuasai Noah secara pribadi. Apalagi, Noah tidak lagi berstatus sebagai karyawan.

Tags: