Uji Kepatutan Calon Anggota BPK Dimulai
Berita

Uji Kepatutan Calon Anggota BPK Dimulai

Calon yang berasal dari internal BPK mengakui, pemeriksaan kinerja yang dilakukan BPK saat ini masih memiliki beberapa kelemahan.

Oleh:
Yoz
Bacaan 2 Menit
DPR mulai lakukan fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Foto: SGP
DPR mulai lakukan fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Foto: SGP

Komisi XI DPR mulai melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rabu (22/2). Pemilihan Anggota BPK baru ini untuk mencari pengganti Wakil BPK Herman Widyananda yang wafat dan anggota BPK Sap­to Amal Damandari yang akan pensiun Mei 2012. Fit and proper test ini akan dilakukan mulai hari ini sampai 29 Februari 2012. Untuk hari pertama, komisi menguji enamcalon.

Salah satu calon yang diuji hari ini adalah Syafri Adnan Baharuddin. Saat ini dia menjabat Auditor Utama KN II BPK. Dalam paparannya, ia menjelaskan pemeriksaan keuangan negara tak luput dari gaung reformasi nasional dan reformasi keuangan negara. Diterbitkannya UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (PPTJKN), membawa perubahan signifikan dalam mekanisme pemeriksaan BPK.

“Perubahan tersebut seperti kewenangan yang lebih luas bagi para pemeriksa, kewajiban auditee untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan, dilengkapi sanksi pidana atas pelanggaran UU ini,” katanya.

UU No. 15 Tahun 2006 tentang BPK juga memberikan perubahan berarti bagi BPK terutama untuk penguatan kebebasan, kemandirian, transparansi dan akuntabilitas BPK.  Namun, ia mengakui pemeriksaan kinerja yang dilakukan BPK saat ini masih memiliki beberapa kelemahan dari aspek perencanaan strategis maupun pelaksanaan.

“Pada akhirnya berdampak pada kualitas hasil pemeriksaan kinerja yang belum sesuai dengan standar pemeriksaan kinerja maupun harapan serta kebutuhan para pemilik kepentingan,” ujarnya.

Untuk memperbaiki kelemahan yang ada, Syafri menawarkan strategi pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja melalui beberapa tahapan sejak approach, deployement, hingga learninng and harvesting yang mencakup tiga elemen kapasitas BPK, yaitu kepemimpinan dan tata kelola, SDM dan anggaran, serta standar dan metodologi.

“Diharapkan terjadi peningkatan kapasitas secara bertahap selama tiga tahun ke depan sehingga strategi ini disebut snow ball strategy,” katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: