Tak Bijak Jika Harga BBM Rendah
Berita

Tak Bijak Jika Harga BBM Rendah

Rakyat sejahtera, susbisidi BBM harus ditekan.

Oleh:
Inu
Bacaan 2 Menit
Pegawai SPBU di Jakarta sedang mengisi BBM mobil. Foto: Sgp
Pegawai SPBU di Jakarta sedang mengisi BBM mobil. Foto: Sgp

Produksi minyak mentah Indonesia cenderung merosot. Akibatnya pemerintah harus mengeluarkan subsidi lebih banyak jika selisih antara harga keekonomian dan harga jual kepada konsumen dalam negeri begitu lebar.


Jika rakyat Indonesia ingin lebih sejahtera, maka beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus terus ditekan. Salah satu cara adalah mendorong masyarakat agar beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG).


“Sebagai negara net importer minyak dan yang tidak memiliki cadangan terbukti minyak yang banyak, tidak bijaksana bila mengikuti harga BBM murah di negara-negara dengan cadangan minyak melimpah,” kata Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, di Jakarta, Senin (26/3) seperti dikutip dari situs Setkab.


Ia mengungkapkan, Indonesia memproduksi minyak sebesar 329 juta barel, mengekspor minyak mentah sebesar 132 juta barel, mengimpor minyak mentah sebesar 99 juta barel dan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 182 juta barel pada tahun 2011 (Sumber ESDM 2012), dan mengonsumsi BBM 479  juta barel. Jadi, terdapat defisit sebesar 150 juta barel per tahun. Sementara cadangan terbukti minyak Indonesia hanya 3,7 miliar barel atau 0,3 persen dari cadangan terbukti dunia.


Menurut Wamen ESDM, negara-negara Amerika Latin yang anti neoliberalisme seperti Brasil, Argentina dan Chili, harga BBM tidak disubsidi. Akibatnya, BBN (Bahan Bakar Nabati) dan industri nasional (mobil, pesawat, senjata dan pertanian) mereka bisa berkembang. Bahkan Brasil sekarang menjadi negara idola disamping Rusia, India, Cina dan Korea (BRICK).


“Brasil bahkan sudah menguasai teknologi migas lepas pantai disamping cadangan dan produksi minyaknya meningkat pesat, Petrobras adalah perusahaan migas terpandang di dunia,” ungkap Widjajono.


Dia menambahkan, di India dan Pakistan maupun Cina  dan Vietnam (Komunis) tidak ada subsidi BBM. Tetapi transportasi umum disubsidi sehingga nyaman dan industri nasionalnya meningkat pesat. Cina menggunakan gas dan listrik untuk transporasi umum dan sepeda motor menggunakan  listrik.

Halaman Selanjutnya:
Tags: