Dalam rangka peringatan 30 tahun kelahiran The 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), The Indonesian Centre for the Law of the Sea bekerjasama dengan The Netherlands Institute for the Law of the Sea dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, mengadakan seminar internasional bertajuk “Recent Developments on the 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea and the Thirty Years Commemoration of Its Adoption”.
Seminar yang diadakan di Universitas Padjadjaran, Kamis (5/2), ini dihadiri oleh beberapa pakar dan pengajar dalam bidang hukum laut seperti Hasjim Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB dan anggota Dewan Kelautan Indonesia; Etty R Agoes, profesor dari Universitas Padjadjaran; AHA Soons, profesor dari Utrecht University; Robert C Beckman, profesor dari National University of Singapore; dan Dato’ Noor Aziz Yunan, Direktur Jenderal The Maritime Institute of Malaysia.
Isu yang menjadi pembahasan dalam seminar ini adalah perkembangan terbaru dalam bidang hukum laut, seperti upaya penanganan pembajakan, riset ilmiah kelautan, kegiatan militer di zona ekonomi eksklusif, serta pertanggungjawaban terkait dengan pencemaran minyak di laut lepas.
“UNCLOS telah menjadi menjadi solusi bagi berbagai masalah kelautan, terutama di Indonesia yang berstatus negara kepulauan, sekaligus mengatur kepentingan negara berkembang, negara yang tidak memiliki akses pada perairan (landlocked countries), dan negara yang secara geografis tidak diuntungkan dalam hal kelautan (geographically disadvantaged states),” ujar Hasjim Djalal.