Polri Sudah Berupaya Rekrut Anggota dari Papua
Berita

Polri Sudah Berupaya Rekrut Anggota dari Papua

Orang asli Papua sering terhambat menjadi anggota kepolisian karena alasan kesehatan.

Oleh:
Ali
Bacaan 2 Menit
Polri sudah berupaya rekrut anggotan dari Papua. Foto: Sgp
Polri sudah berupaya rekrut anggotan dari Papua. Foto: Sgp

Kasus penembakan di Jayapura, Papua, beberapa waktu lalu sempat membuat was-was warga yang berada di sana. Meski Kapolri Timur Pradopo telah menegaskan bahwa kondisi sudah aman dan terkendali, sejumlah anggota Komisi III DPR tetap menanyakan isu ini dalam rapat kerja (raker). Ada usulan agar Kapolri lebih banyak merekrut anggota Polri yang berasal dari orang asli Papua.

Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra Martin Hutabarat menjelaskan pentingnya Polri merekrut polisi yang berasal dari orang asli Papua untuk menangani masalah di Papua. Tujuannya, agar mereka bisa bersama-sama menjaga daerahnya. “Selain itu, supaya mereka tak mempunyai anggapan sedang dijajah (oleh pusat,-red),” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Kamis (14/6).

Namun, perekrutan orang Papua sebagai polisi tak semudah itu. Anggota Komisi III yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Papua, Paskalis Kossay mengungkapkan tak mudah bagi orang Papua menjadi polisi. Politisi Partai Golkar ini menuturkan setiap tahun hanya sedikit orang asli Papua yang diterima di Akademi Kepolisian (Akpol). “Kalau pun ada jumlahnya, tak banyak,” ujarnya.

Paskalis menuturkan alasan tak diterimanya orang Papua sebagai anggota Akpol selalu sama dari tahun ke tahun, yakni karena masalah kesehatan. “Alasannya selalu dari sisi kesehatan. Alasan klasik orang Papua. Saya jadi bertanya apakah orang Papua penyakitan semua. Dari tahun ke tahun begini terus. Saya tak mengerti. Ini harus jadi perhatian,” ujarnya.

Kapolri Timur Pradopo mengatakan Polri terus berupaya untuk merekrut personil dari Papua. Ia mengungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sudah memberi arahan untuk banyak merekrut personil Polri asal Papua. Timur menjelaskan selama ini Polri sudah berupaya memberi prioritas dan kemudahan kepada orang Papua yang ingin menjadi polisi.

“Kami kalau melakukan rekrutmen disetarakan dengan yang lain, mereka tak akan lolos, tetapi tetap kami rekrut dari sana (Papua,-red). Bintara-bintara kami didik kembali secara khusus,” ujarnya.

Pada 2013, lanjutnya, Polri menjadikan prioritas anggaran untuk merekrut personil Polri dari Papua. “Kami akan jadikan prioritas anggaran, kami akan merekrut polisi dari Papua lebih banyak lagi,” ujarnya.

Tiga Ditahan
Timur juga melaporkan perkembangan terakhir Papua yang sudah aman dan terkendali. Ia mengatakan masyarakat sudah beraktivitas seperti biasanya. Toko-toko pun juga sudah beraktivitas tanpa kendala keamanan lagi. Ia menjelaskan Papua sangat luas, sehingga adanya kerusuhan di suatu titik belum tentu akan mempengaruhi Papua secara keseluruhan.

“Sama saja seperti di Jakarta, ada kejadian di satu spot, tentu tak berdampak kepada seluruh wilayah di Jakarta,” terangnya.

Meski begitu, Timur menjelaskan Polri sudah menahan tiga tersangka terkait rusuh di Jayapura. “Langkah penegakan hukum diutamakan dan tak ada pelanggaran HAM. Itu (pelanggaran HAM,-red) harus dihindarkan. Papua adalah teritori Indonesia. Kami harus berupaya bagaimana mengamankan Papua sehingga pembangunan berjalan baik dan tak ada pelanggaran HAM,” pungkasnya. 

Tags: