Korban Salah Tangkap Tempuh Jalur Hukum
Berita

Korban Salah Tangkap Tempuh Jalur Hukum

Dianiaya polisi hingga giginya tanggal dan sempat ditodongkan pistol.

Oleh:
Ant
Bacaan 2 Menit
Korban Salah Tangkap Tempuh Jalur Hukum
Hukumonline

Korban salah tangkap saat penggerebekan pelaku penjualan narkotika di Desa Selosari, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Mintoro, menuntut penuntasan kasus yang menimpanya lewat jalur hukum.

"Saya sudah memberikan maaf, tapi saya minta agar kasus ini diproses secara hukum," kata Mintoro, saat dikonfirmasi tentang rencananya di Kediri, Senin (20/8).

Ia mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut. Saat ini, ia juga lebih memilih untuk istirahat, pascakejadian tragis yang menimpanya, yaitu dipukul petugas hingga babak belur dan giginya tanggal. Kondisi kesehatannya saat ini juga belum pulih benar.

"Saya baru operasi dan terkena musibah ini. Saya saat ini masih istirahat," katanya.

Kejadian tragis itu terjadi pada Minggu (19/8) sekitar pukul 04.25 WIB. Ada sekitar tujuh petugas dari Polres Kediri yang tiba-tiba menggerebek rumah Mintoro. Petugas merusak pintu dan langsung menemui Mintoro yang saat itu sedang bersiap menjalankan ibadah Shalat Idul Fitri.

Saat penggerebekan, kata dia, petugas saat itu sempat melakukan penganiayaan di bagian wajah hingga dua gigi korban tanggal. Petugas meminta agar Mintoro menunjukkan lokasi penyimpanan narkotika, karena ia dituding sebagai salah satu jaringan yang terlibat penjualan narkotika. Penggerebekan petugas itu dilakukan setelah memeriksa empat tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya.

Ia mengemukakan, polisi bukan hanya melakukan penganiayaan, tapi juga sempat menodongkan senjata api ke arah korban dan istri korban, Yuni. Namun, karena pasangan itu tidak mengetahui apa-apa, korban pun tidak bisa berkutik.

Warga sempat melaporkan masalah ini ke perangkat desa setempat, dan perangkat langsung datang ke rumah korban, meminta masalah itu dijelaskan. Setelah emosi petugas diredakan, perangkat meminta identitas warga yang dicari.

Halaman Selanjutnya:
Tags: