PPAKH 2012, Bukan Sekadar Olahraga!
Terbaru

PPAKH 2012, Bukan Sekadar Olahraga!

Atlet atau mantan atlet profesional dilarang turun di cabang olahraga yang digelutinya.

Oleh:
rzk
Bacaan 2 Menit
PPAKH 2012, Bukan Sekadar Olahraga!
Hukumonline

Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) kembali digelar. Pertama kali dihelat tahun 1994, kini PPAKH memasuki usia ke-18. Seperti sebelum-sebelumnya, kepanitiaan penyelenggaraan PPAKH digilir. Tahun ini, kantor Assegaf, Hamzah and Partners (AHP) yang mendapatkan giliran menjadi panitia, meneruskan tongkat estafet dari Lubis, Ganie, Surowidjojo (LGS).

PPAKH XVIII rencananya diikuti oleh 16 kantor konsultan hukum ternama di Jakarta. Mereka akan bertanding di sembilan cabang olahraga yakni bola basket, sepakbola, futsal putra/putri, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, badminton, lari estafet, dan tarik tambang. Di luar olahraga, 16 kantor konsultan hukum juga akan berkompetisi dalam lomba band akustik dan cheerleaders.

Tempat pelaksanaan cabang olahraga dan lomba lainnya tersebar di beberapa lokasi. Sepakbola rencananya digelar di lapangan Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro. Lalu, bola basket digelar di Hall A Senayan, yang juga akan menjadi tempat acara pembukaan dan penutupan.

Kantor Konsultan Hukum Partisipan PPAKH XVIII

Adnan, Kelana, Haryanto, Hermanto;

Lubis Ganie Surowidjojo

Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro;

Lubis Santosa Maramis;

Assegaf Hamzah & Partners;

Makarim & Taira

Bahar & Partners;

Makes & Partners;

DNC;

Melli Darsa & Co.;

Hadiputranto, Hadinoto & Partners;

Mochtar, Karuwin, Komar;

Hanafiah, Ponggawa & Partners;

Soemadipradja & Taher; dan

Hiswara, Bunjamin & Tandjung;

Soewito, Suhardiman, Eddymurthy, Kardono.


“Kali ini, misi kita adalah bagaimana memperkenalkan ajang PPAKH kepada masyarakat luas, makanya perhelatan kali ini akan kami buat semeriah mungkin dan menawarkan beberapa hal yang berbeda,” kata Teddy Trianto Antono, Ketua Panitia PPAKH XVIII, kepada hukumonline, Jumat (31/8).

Teddy menyebutkan beberapa hal berbeda dalam PPAKH kali ini dibandingkan perhelatan sebelum-sebelumnya antara lain lomba band akustik, lomba fotografi, dan peraturan baru mengenai keterlibatan atlet atau mantan atlet profesional.

Menurut Teddy, menawarkan warna baru dalam penyelenggaraan PPAKH merupakan tradisi yang selalu dilakukan kantor konsultan hukum yang ditunjuk menjadi penyelenggara. Dua tahun silam, misalnya, Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro selaku panitia mengadakan lomba karaoke. Satu tahun setelah itu, LGS memasukkan cabang Seven Soccer sebagai salah salah satu cabang olahraga yang dilombakan.

“Waktu ABNR menjadi panitia, lomba karaoke terbilang sukses, dan biasanya jika suskes, ajang yang dilombakan itu dipertahankan pada PPAKH berikutnya. Tapi, kali ini lomba karaoke kami ganti dengan lomba akustik,” papar Teddy.

Khusus lomba fotografi, panitia membuka kesempatan kepada masyarakat luas yang bergelar sarjana hukum untuk berpartisipasi. Sebagai juri lomba fotografi, kata Teddy, panitia akan meminta bantuan Danny Tumbelaka dan Happy Hanantoputro, dua fotografer ternama dari www.kufoto.com.

Untuk juri lomba band akustik, panitia juga akan melibatkan beberapa musisi dari jalur independen (Indie Label) serta guru musik. Sayangnya, Teddy belum dapat memastikan siapa aja nama-nama juri tersebut.

Dituturkan Teddy, perdebatan menarik sempat muncul ketika peraturan tentang atlet atau mantan atlet profesional dibahas. Gagasan yang muncul adalah atlet atau mantan atlet profesional yang berpartisipasi dalam PPAKH kali ini, dilarang turun pada cabang yang dia geluti. Contohnya, seorang atlet atau mantan atlet bola basket harus turun di cabang lain selain bola basket. Dan begitu seterusnya.

“Gagasan ini tidak murni dari panitia, tetapi juga diajukan peserta PPAKH lain,” ujar Teddy. Sempat berlangsung alot saat technical meeting, peraturan melarang atlet atau mantan atlet profesional untuk turun di cabang yang dia geluti, akhirnya lolos disetujui melalui mekanisme voting.

Tags: