Fee yang Diterima Angie Terus Menerus
Berita

Fee yang Diterima Angie Terus Menerus

Dari Maret hingga November 2010 dengan total mencapai Rp12,5 miliar dan AS$2,35 juta.

Oleh:
fat
Bacaan 2 Menit
Mantan Anggota Banggar DPR Angelina Sondakh usai sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta. Foto: Sgp
Mantan Anggota Banggar DPR Angelina Sondakh usai sidang perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta. Foto: Sgp

Mengenakan kemeja putih berlengan panjang, mantan Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Angelina Sondakh yang duduk menjadi terdakwa korupsi dengan serius mendengarkan surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (6/9). Penuntut umum KPK yang dipimpin Agus Salim mendakwa Puteri Indonesia tahun 2001 itu telah menerima suap.


Menurut Agus, Angie begitu dia disapa, telah menerima suap karena telah mengupayakan alokasi anggaran untuk proyek-proyek pada program pendidikan tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan program pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Suap diberikan Permai Grup melalui Mindo Rosalina Manulang itu terjadi secara terus menerus dan berulang kali mulai Maret 2010 hingga November 2010.


Total suap yang diterima Angie sebesar Rp12,5 miliar dan AS$2,35 juta. Suap tersebut diberikan agar anggaran proyek yang dialokasikan di kedua kementerian itu sesuai dengan permintaan Permai Grup karena nantinya proyek itu akan dikerjakan Permai Grup atau pihak lain yang telah dikoordinasikan Permai Grup. Karena selain anggota Banggar, Angie yang juga menjabat Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) anggaran di Komisi X itu memiliki kewenangan membahas usulan anggaran di Banggar.


Awalnya, setelah diangkat menjadi anggota Banggar, Angie diajak koleganya di Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin untuk bertemu Mindo serta beberapa orang lain dari Permai Grup di Restoran Nippon Kan di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Angie diperkenalkan dengan Mindo sebagai pengusaha yang menggantikan Nazaruddin di konsorsium Permai Grup. Angie dan Mindo pun bertukaran nomor handphone dan Personal Identification Number (PIN) Blackberry untuk mempermudah komunikasi.


Setelah perkenalan, pertemuan Angie dan Mindo pun berlanjut beberapa kali. Seperti di Apartemen Bellezza depan ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mindo menanyakan kesediaan Angie untuk menggiring anggaran di Kemendiknas dan di Kemenpora agar proyek-proyek di dua kementerian itu pengadaan dan nilai anggarannya sesuai yang diusulkan Permai Grup.


"Terdakwa pun menyanggupi permintaan tersebut dan meminta agar proyek pada program kegiatan yang akan diusulkan Permai Grup dibuatkan daftar (list-nya) lalu diserahkan ke terdakwa," tutur Agus.


Atas jawaban Angie itu, Mindo melaporkan ke Nazaruddin, pemilik Permai Grup. Mindo diperintahkan untuk menemui beberapa rektor universitas negeri terkait pengajuan proposal usulan universitas ke Ditjen Dikti Kemendiknas. Sedangkan terhadap proyek yang dianggarkan di Kemenpora, Nazaruddin memperkenalkan Mindo ke Sesmenpora Wafid Muharam.

Halaman Selanjutnya:
Tags: