Pembukaan PPAKH XVIII Meriah
Terbaru

Pembukaan PPAKH XVIII Meriah

Terjadi insiden tambang putus dan bentrokan antar partisipan.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Kemeriahan lomba tarik tambang antar kantor konsultan hukum dalam ajang PPAKH XVIII. Foto: Sgp
Kemeriahan lomba tarik tambang antar kantor konsultan hukum dalam ajang PPAKH XVIII. Foto: Sgp

Ajang rutin tahunan, Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) resmi dibuka, Sabtu (15/9). Bertempat di Hall A Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Managing Partner Assegaf, Hamzah & Partners, Ahmad Fikri Assegaf secara simbolis menekan tombol sirene yang diikuti dengan pelepasan puluhan balon serta iringan pertunjukan musik dari Lamuru Percussion sebagai tanda dimulainya even multicabang yang telah memasuki edisi ke-18 ini.

Acara pembukaan sesuai temanya “Where Competition Can Be Fun” dikemas secara meriah oleh AHP selaku panitia penyelenggara. Kemeriahan itu bahkan dimulai sejak pintu masuk Hall A. Di sana panitia menyediakan satu tempat khusus untuk para partisipan berfoto dengan latar gambar PPAKH XVIII. Lalu, beberapa langkah setelah melalui pintu masuk, panitia menyuguhkan beberapa foto kenangan penyelenggaraan PPAKH edisi sebelumnya.

Pada bagian tribun Hall A, panitia telah mengatur posisi duduk ke-16 peserta. Mereka menyebar di setiap sisi tribun yang mengelilingi lapangan basket. Khusus pada bagian tengah tribun, panitia mengalokasikan tempat khusus bagi para ‘petinggi’ kantor hukum yang berpartisipasi.

Berdasarkan pantauan hukumonline, sejumlah advokat senior seperti Chandra M Hamzah, Todung Mulya Lubis, Lelyana Santosa, dan Teguh Maramis turut hadir dalam acara pembukaan.

Dalam sambutannya, Ahmad Fikri Assegaf bercerita tentang komentar salah seorang advokat asing dari Benua Asia yang tengah bekerja di Indonesia. Advokat asing itu, kata Fikri, mengungkapkan kekaguman terhadap relasi antar advokat lokal yang terjalin sangat baik. Advokat asing itu sempat berasumsi kondisi ini tercipta karena kebanyakan advokat lokal berasal dari fakultas-fakultas hukum tertentu saja.

Namun, asumsi itu dibantah oleh Fikri. Menurut dia, relasi yang baik tercipta karena sesama advokat lokal terus menjalin kerjasama dan komunikasi. Dan salah satu wadahnya adalah PPAKH. Fikri berpendapat PPAKH adalah ajang yang efektif untuk menjalin kerjasama dan komunikasi antar kantor hukum di Jakarta.

“Jadi, mari kita selama dua bulan ke depan menguji sportivitas dan berkompetisi secara sehat,” ujar Fikri.

Kemeriahan tidak semata berkat rancangan panitia. Kantor hukum yang berpartisipasi dalam PPAKH kali ini juga turut andil membuat acara pembukaan begitu meriah. Hal tersebut terlihat dari berbagai aksesoris yang dibawa para partisipan. Mayoritas kantor hukum yang berpartisipasi antara lain membawa spanduk, kompak berseragam, membawa alat musik atau bunyi-bunyian lainnya, topeng, dan lain-lain.  

Dua Insiden
Di tengah-tengah kemeriahan, sayangnya, acara pembukaan diwarnai dua insiden. Pertama, tambang yang digunakan untuk lomba tarik tambang putus. Insiden ini terjadi di babak final yang mempertemukan Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP) dan Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR).  Begitu putus, masing-masing perwakilan kantor hukum yang menjadi finalis langsung mendatangi meja panitia. Mereka sempat berembuk namun belum mencapai kesepakatan.

“Hasil akhir lomba tarik tambang terpaksa kami tunda karena kami masih akan membicarakan masalah ini dengan partisipan lain,” jelas Teddy Trianto Antono, Ketua Panitia PPAKH XVIII.

Menurut Teddy, insiden ini benar-benar di luar perkiraan panitia karena tidak pernah terjadi tambang untuk lomba tarik tambang putus. Makanya, panitia tidak terpikir untuk menyiapkan tambang cadangan. Teddy berharap masalah dalam lomba tarik tambang ini dapat ditemukan solusi terbaik.

Insiden kedua berupa bentrok antar partisipan. Berdasarkan pantuan hukumonline, bentrokan sempat terjadi dua kali yakni saat pertandingan bola basket antara Hanafiah Ponggawa & Partners versus Bahar & Partners. Lalu, bentrokan juga terjadi di luar lapangan, yang menurut sumber hukumonline, melibatkan kantor hukum Hanafiah Ponggawa & Partners dan Hadiputranto, Hadinoto & Partners. Untungnya, bentrokan tersebut berhasil diredam.

Selaku panita, Teddy menyayangkan terjadinya bentrok. Dia mengimbau agar para partisipan menjaga sportivitas. “Pada dasarnya, PPAKH adalah acara fun sesuai tema kita (Where Competition Can Be Fun, red), jadi tidak semestinya terjadi bentrokan seperti tadi,” kata Teddy.

Tags: