Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2013 mendatang. Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku belum menyiapkan mekanisme kenaikan BBM tersebut.
“Belum disiapkan mekanisme kenaikan harga BBM seperti apa. Sekarang ini kita membereskan situasi 2012 dulu,” kata Jero usai Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinaor dan Perekonomian Jakarta, Kamis (25/10).
Menurut Jero, saat ini Kementerian ESDM tengah menggodok penyesuaian rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang akan direalisasikan pada 2013 nanti. Setelah menyelesaikan persoalan TDL, maka pemerintah akan menyiapkan dan membahas mekanisme kenaikan harga BBM.
Untuk kenaikan TDL sendiri, Jero memastikan akan dimulai pada Januari 2013 mendatang. Kenaikan harga TDL ini, katanya, hanya berlaku bagi pelanggan yang memakai daya di atas 900 VA. Kenaikan TDL diperkirakan sebesar 17 persen dan 18 persen. Artinya, ada pelanggan yang akan dikenakan kenaikan sebesar 17 persen dan ada yang dikenakan 18 persen.
Perbedaan kenaikan TDL tersebut, lanjut Jero, karena ada beberapa pelanggan yang tidak mengalami kenaikan khususnya pelanggan listrik yang memakai daya di bawah 900 VA. Maka akan ada yang mengalami kenaikan lebih dari 15 persen. Selain itu, juga ada industri yang meminta diringankan atas naiknya TDL ini seperti industri tekstil sehingga membuat kenaikan TDL menjadi bervariasi.
“Tapi ada industri yang tidak logis untuk diberi keringanan seperti apa dan mereka ini naiknya bisa lebih tinggi. Jadi ada yang naik sebesar 20 persen, ada juga yang lima persen pokoknya nanti rata-ratanya 15 persen. Sekarang ini PLN masih menghitung detailnya biar nanti enak semua dan bebannya merata,” jelasnya.
Khawatir Inflasi
Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan rencana kenaikan harga BBM memang belum dibahas oleh pemerintah. Agus membenarkan jika pemerintah memiliki wewenang untuk menaikkan harga BBM jika harga minyak dunia mengalami kenaikan, tetapi penyesuaian harga tersebut belum menjadi prioritas pemerintah.