Ketika Abraham Samad Mendongeng
Jeda

Ketika Abraham Samad Mendongeng

Abraham mengaku pernah mencuri kapur saat duduk di bangku SD, yang kemudian dikembalikan.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Ketua KPK Abraham Samad berdongeng di depan siswa-siswi taman kanak-kanak (TK). Foto: Sgp
Ketua KPK Abraham Samad berdongeng di depan siswa-siswi taman kanak-kanak (TK). Foto: Sgp

Tak biasanya seorang pejabat negara bersedia berdongeng di depan siswa-siswi taman kanak-kanak (TK). Hal inilah yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad yang meluangkan waktunya untuk bercerita dan berbagi pengalaman dengan siswa-siswi TK Pembina Nasional.

Antusiasme tak hanya datang dari anak-anak TK untuk mendengarkan dongeng Abraham, tapi juga dari sejumlah pengunjung lainnya yang ada di Indonesia Book Fair. Ketua KPK yang berlatar belakang advokat ini serius membacakan salah satu dari enam buku Tunas Integritas yang diluncurkan KPK. Buku pertama yang dibacakan Abraham berjudul 'Bimo Hati-Hati'.

Duduk di atas tangga kecil di panggung sambil mengenakan kacamata baca di ujung hidungnya, Abraham memulai mendongeng. Sebelumnya, ia sempat bertanya ke anak-anak TK, sudahkah makan siang? Dijawab serempak oleh anak-anak yang duduk berhadapan dengan Abraham, sudah.

Ada yang menarik dari tingkah laku yang ditunjukkan Abraham. Pertama, buku dongeng dibacakan dengan ciri khas logat Abraham yang berasal dari Makassar. Kedua, Abraham terkadang berkomunikasi dua arah dengan siswa-siswi TK mengenai inti dari buku.

Dongeng yang dibacakan Abraham sampai dua buku dengan judul yang berbeda-beda. Namun, ketika membacakan dongeng buku yang kedua, Abraham berkolaborasi dengan moderator yang bernama Putri Suhendro yang juga berprofesi sebagai seorang penyiar di salah satu radio.

Untuk dongeng yang kedua, Abraham beberapa kali mempraktikkan isi cerita, seperti sakit perut dan sakit kepala yang dirasakan pemain utama dalam cerita tersebut. Sesekali, Abraham memegang perutnya, tanda sedang sakit perut dan memegang kepalanya, tanda sedang sakit kepala.

Sama dengan buku pertama, seluruh buku yang diluncurkan KPK itu dihiasi dengan beragam gambar yang bertujuan agar tak membuat bosan anak-anak. Koordinator Penulis Buku Integritas, Ari Nilandari, mengatakan buku-buku ini bertujuan untuk menanamkan kejujuran kepada anak sejak dini.

Halaman Selanjutnya:
Tags: