Kisah ‘Saksi Bisu’ Penegakan Hukum Indonesia
Edsus Akhir Tahun 2012:

Kisah ‘Saksi Bisu’ Penegakan Hukum Indonesia

Serial tulisan yang akan mencoba mengangkat serba-serbi perkembangan gedung lembaga hukum dari masa ke masa.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Gedung Hoogerechtshaf yang kini menjadi kantor Kemenkeu. Foto: Sgp
Gedung Hoogerechtshaf yang kini menjadi kantor Kemenkeu. Foto: Sgp

Pasca bergulirnya reformasi, hukum menjadi salah satu primadona pemberitaan media-media nasional. Konsekuensi dari kondisi ini adalah publik terasa begitu ‘dekat’ dengan lembaga-lembaga hukum. Kini, publik dengan mudah dapat mengenali siapa itu Ketua KPK, Kapolri, Ketua DPR, dan sebagainya. Berkat peran media, publik bahkan juga bisa mengetahui rekam jejak para pejabat lembaga hukum.

Selama ini, fokus pemberitaan tentang lembaga hukum cenderung mengarah pada orang atau hal-hal lain seperti perkembangan kasus. Gedung dimana para pejabat lembaga hukum itu berkantor jarang –untuk mengatakan tidak ada sama sekali-, diwartakan oleh media. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena media memang lebih suka sesuatu yang dinamis, bergerak atau berkembang.

Dengan kata lain, sesuatu yang bersifat statis kurang disukai penikmat berita yang berarti juga tidak disukai media. Sayangnya, gedung sesuai penampakannya dipersepsikan sebagai sesuatu yang ‘mati’ (statis), tidak bergerak atau berkembang. Persepsi ini tidak sepenuhnya tepat. Gedung-gedung lembaga hukum juga memiliki dinamika sendiri. Mereka memiliki kisah yang menarik untuk disampaikan ke publik.

Mari kita ambil satu contoh gedung lembaga hukum yang paling populer saat ini, Gedung KPK. Setiap hari, nyaris tidak pernah absen muncul pemberitaan dari gedung yang terletak di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan itu. Namun, selama ini, publik hanya dijejali dengan materi pemberitaan seputar perkembangan kasus korupsi, pernyataan para pejabat KPK, atau demonstrasi massa.

Belum banyak pemberitaan terkait Gedung KPK itu sendiri. Akibatnya, publik (mungkin) belum banyak yang mengetahui bahwa gedung berlantai delapan yang kini ditempati KPK adalah gedung bekas kantor Bank Papan Sejahtera, sebuah bank yang terlikuidasi di era krisis moneter.

Mungkin belum banyak yang mengetahui pula bahwa KPK sebelumnya menumpang di bekas kantor Departemen Kelautan dan Perikanan di jalan Veteran, Jakarta Pusat, untuk divisi penindakan. Sementara, divisi pencegahan, menumpang bekas kantor Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara di jalan Juanda, Jakarta Pusat.

Singkatnya, KPK sebagai lembaga yang begitu diandalkan bangsa ini untuk memberantas penyakit korupsi ternyata ‘nomaden’ (tidak memiliki tempat permanen, red) hingga kini. Mimpi untuk memiliki kantor sendiri masih mengawang-awang karena minimnya dukungan parlemen. Fakta ironis yang belum terlalu terungkap ke publik.

Tags: