Sepanjang 2012, Polri Kehilangan 15 Anggota
Berita

Sepanjang 2012, Polri Kehilangan 15 Anggota

Fasilitas kepolisian juga banyak yang dirusak.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Sepanjang tahun 2012, Polri Kehilangan 15 Anggotanya. Foto: ilustrasi (Sgp)
Sepanjang tahun 2012, Polri Kehilangan 15 Anggotanya. Foto: ilustrasi (Sgp)

Sejumlah peristiwa kriminal dan kejahatan transnasional menghantui  masyarakat. Polri sebagai aparat kemanan dan berada di garda depan dalam menciptakan ketertiban  kemanan nasional. Tapi, anggota Polri di lapangan kerap menjadi ‘bulan-bulanan’ pelaku kejahatan. Tidak sedikit, anggota Polri yang bertugas di lapangan mengalami luka akibat baku tembak. Misalnya dengan pelaku aksi kejahatan teroris.

Tahun 2012, menjadi tahun duka bagi institusi kepolisiankarena beberapa anggota Polri gugur dalam menjalankan tugasnya.  Selain itu juga tak sedikit anggota Polri yang mengalami luka akibat baku hantam dan baku tembak dengan pelaku tidak kejahatan. Berdasarkan catatan Polri, sepanjang tahun 2012 sebanyak  15 orang polisi gugur dalam menjalankan tugas.

Antara lain Briptu Sukarno anggota satuan Brimob Polda Papua, Briptu Ronald Sopamena anggota satuan Brimob Timika, Briptu Lexi Arnold Tutkey anggota Polres Kepulauan Yapen, Ipda Rolfi Takubesy,  Briptu Jefri Rumkorem, Briptu Daniel Wakuker –ketiganya anggota Kapolsek Pirime, Bripda Jefri Rontoboy anggota Polres Tolikara, Briptu Ruslan, Briptu Wayan Putu Ariawan, dan Briptu Winarto –ketiganya baku tembak di Poso dengan kelompok diduga teroris-.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan terhadap anggotanya yang gugur dalam menjalankan tugasnya telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Berada di garda depan, sudah menjadi resiko bagi polisi dalam memberikan pengamanan terhadap masyarakat sekalipun taruhannya nyawa. Timur menyadari polisi dalam menjalankan tugasnya penuh dilema.

“Terutama dengan dihadapkan ancaman, polisi pasti punya dua kaki. Satu kaki di peradilan, satunya di kuburan. Jadi kalau terlambat didahului, dia masuk kubur nyawa kita hilang. Kalau terlalu cepat dia harus mempertanggungjawabkan kalau sampai menghilangkan nyawa orang lain,” ujarnya dalam rilis catatan akhir tahun di Gedung Mabes Polri, Jumat (28/12).

Dalam paparannya, masih terdapat sejumah pelaku teroris yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Itu pula yang menjadi kehati-hatian Polri dalam penanganan kasus terorisme yang kian meneror masyarakat dan Polri tentunya. Pasalnya, bukan tidak mungkin anggota Polri dalam melakukan penegakan hukum menjadi sasaran tembak selanjutnya. Maklum, pelaku kerap menggunakan senjata api.

Terpisah, Indonesia Police Watch (IPW) pun mencatat 85 fasilitas kepolisian di berbagai wilayah Indonesia menjadi sasaran amuk masa. Tindakan nekat masyarakat melawan aparat kepolisian sepanjang 2012 kian meningkat. Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane banyaknya fasilitas kepolisian yang dirusak masa berdampak pada kinerja Polri. Ia merinci fasilitas yang dirusak masa antara lain, 56 kantor polisi, 18 kendaraan roda empat, 10 kendaraan roda dua, dan satu unit rumah dinas polisi.

Neta menyayangkan tindakan masa sepanjang setahun terkahir terhadap aparat kepolisian. Malahan, masih terdapat pos polisi yang menjadi teror bom di Solo beberapa waktu lalu. Neta mencatat, aksi pembakaran terhadap kantor polisi meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya. Misalnya, pada tahun 2011, sebanyak 65 fasilitas Polri yang diamuk masa. Ia merinci, sebanyak 48 kantor polisi dibakar masa, 12 kendaraan roda empat milik polisi, dan 5 unit rumah dinas kepolisian. Tahun 2010, sebanyak 20 kantor polisi yang menjadi sasaran amuk masa.IPW khawatir jika Polri tak segera membenahi sikap dan prilaku anggota di lapangan, akan terjadi peristiwa serupa.

Pasalnya, aksi perusakan fasilitas kepolisian dipicu ketidakpuasan masa terhadap sikap arogan polisi dan cenderung memihak kepada kelompok pemodal, misalnya pengusaha perkebunan maupun pertambangan. Ia berharap pada tahun 2013 pembakaran terhadap fasilitas kepolisian dapat diatasi dengan pendekatan persuasif. “IPW berharap di tahun 2013 kasus pembakaran dan pengrusakan pada kantor polisi bisa diatasi Polri,” pungkasnya.

Tags: