Bocah SD Dihukum Gara-Gara Senjata Khayalan
Jeda

Bocah SD Dihukum Gara-Gara Senjata Khayalan

Dampak dari insiden penembakan brutal yang beberapa kali terjadi, sekolah-sekolah di AS menerapkan aturan yang ketat terkait senjata.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Bocah SD Dihukum Gara-Gara Senjata Khayalan
Hukumonline

Akhir tahun 2012 lalu, Negeri Paman Sam kembali dikagetkan dengan insiden penembakan brutal di sekolah. Seorang pria tanpa alasan yang jelas membabi buta menembak puluhan siswa dan guru di sebuah sekolah dasar di Connecticut. Insiden di Connecticut ini bukanlah insiden penembakan brutal di sekolah pertama di Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, anda mungkin masih ingat sebuah insiden yang dikenal dengan sebutan “Columbine Tragedy”. Tragedi berdarah yang terjadi sekira tahun 1999 ini kemudian menginspirasi sutradara kondang, Michael Moore untuk membuat sebuah film dokumenter yang mengangkat fenomena betapa mudahnya mendapatkan senjata di AS.

Kejadian di Connecticut, “Columbine Tragedy”, dan beberapa kejadian lainnya ternyata begitu membekas di memori warga AS, khususnya mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan. Institusi pendidikan seperti sekolah bahkan sampai mengeluarkan kebijakan-kebijakan super ketat di lingkungan mereka dengan maksud agar insiden di Connecticut tidak berulang.

Salah satu institusi pendidikan yang mengeluarkan kebijakan ketat itu adalah Mary Blair Elementary School. Beberapa waktu lalu, sekolah yang terletak di Kota Loveland, Colorado, AS ini menghukum Alex Evans lantaran kedapatan bermain dengan granat tangan di halaman sekolah.

Tunggu dulu! Jangan membayangkan Alex adalah seorang teroris atau penjahat radikal. Umurnya baru tujuh tahun. Dia terdaftar sebagai siswa kelas dua SD. Jadi, jangankan membawa granat tangan, membawa peralatan sekolah pun Alex mungkin masih dibantu orang tuanya.

Pihak sekolah menghukum Alex karena bermain dengan granat tangan ‘khayalan’. Ya, hanya khayalan. Meskipun hanya khayalan, Mary Blair Elementary School tidak mau kompromi. Alex tetap dianggap layak dihukum karena melanggar peraturan sekolah.

Alex jelas tidak terima dihukum, walaupun dia sendiri sebenarnya tidak mengerti apa itu hukuman skorsing. Sebagaimana dituturkan ibunya, Mandie Watkins, Alex merasa bingung kenapa dirinya dihukum hanya gara-gara granat tangan khayalan.

Tags: