Perum Navigasi Turunkan Pendapatan Angkasa Pura
Aktual

Perum Navigasi Turunkan Pendapatan Angkasa Pura

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Perum Navigasi Turunkan Pendapatan Angkasa Pura
Hukumonline

PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak memperkirakan laba bersih 2013 hanya sebesar Rp5,9 miliar, merosot sekitar 137 persen dibanding laba 2012 sebesar Rp14 miliar.

"Tahun 2013 laba praktis diperkirakan menurun dibanding tahun lalu, seiring pengalihan pengelolaan layanan Air Traffic Control (ATC) kepada Perum Navigasi," kata Manajer Administrasi Komersial Bandara Supadio, Ali Pasha dalam acara "Media Airport Visit", di Pontianak, Kamis (25/4).

Perum Navigasi dibentuk berdasarkan PP No.77 Tahun 2012 tentang Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia.

Menurut Ali, selama ini pendapatan bandara dari aktivitas ATC cukup besar. Namun setelah pemerintah resmi membentuk Perum Navigasi sebagai pengelola tunggal sistem trafik penerbangan mengakibatkan tidak hanya Supadio, tapi seluruh bandara mengalami penurunan pendapatan.

Mulai 16 Januari 2013 pemerintah resmi membentuk Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Perum Navigasi. Dengan pengelolaan ATC secara terpadu oleh BUMN baru tersebut maka sistem atau lalulintas udara akan menganut "single air traffic provider". Sehingga lebih terintegrasi dan meningkatkan keselamatan maupun kenyamanan penerbangan.

"Selain karena pengalihan pengelolaan ATC, penurunan pendapatan juga karena perpanjangan jam operasional bandara yang memicu timbulnya biaya," ujarnya.

Pada 2013, pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) pendapatan aeronautika diperkirakan mencapai Rp49,5 miliar, naik dari 2012 yang tercatat Rp47,9 miliar. Pendapatan non aeronautika menurun sedikit dari Rp13,6 miliar menjadi Rp12,4 miliar, sedangkan pendapatan kargo naik menjadi Rp5,4 miliar dari Rp3,7 miliar.

"Namun melihat hilangnya pendapatan dari layanan ATC, maka konsekuensinya adalah target-target yang ditetapkan. Pendapatan aeronautika diperkirakan hanya berkisar Rp38,5 miliar," ujarnya.

Tags:

Berita Terkait