BPJS Perlu Perhatikan Tren Global
Utama

BPJS Perlu Perhatikan Tren Global

Mulai dari menaikkan batas usia pensiun hingga menghadapi ancaman perubahan iklim.

Oleh:
ADY TD ACHMAD
Bacaan 2 Menit
Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G Masassya. Foto: Dok Jamsostek
Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G Masassya. Foto: Dok Jamsostek

Direktur Utama PT Jamsostek, Elvyn G Masassya, mengingatkan agar pemerintah memperhatikan tren global dalam menyusun peraturan pelaksana untuk BPJS. Pasalnya, perkembangan situasi masyarakat secara global bakal berpengaruh terhadap pelaksanaan program di BPJS.

Elvyn mencontohkan, terjadi perubahan demografi penduduk dunia yaitu usia hidup menjadi semakin panjang. Di negara Eropa misalnya, dimana peluang untuk hidup masyarakatnya saat ini meningkat menjadi 90-100 tahun ketimbang sebelumnya hanya 80 tahun. Sementara untuk Indonesia ia memperkirakan sekitar 60-70 tahun.

Melihat perkembangan itu pemerintah dalam menyusun regulasi terkait Jaminan Pensiun (JP) yang bakal digelar BPJS Ketenagakerjaan perlu mengacu tren peningkatan peluang hidup tersebut. Mengingat saat ini usia pensiun di Indonesia berada di usia 55 tahun, maka perlu ditingkatkan lagi menjadi 60 atau 70 tahun. “Sekarang trennya begitu, tingkat peluang hidup manusia semakin tinggi,” katanya dalam diskusi yang digelar PT Jamsostek di Jakarta, Senin (13/5).

Selain itu Elvyn menyoroti pekerja wanita jumlahnya cenderung meningkat. Untuk itu BPJS perlu merancang program yang secara khusus menyasar kaum perempuan. Dari pantauannya dalam penyelenggaraan Jaminan Sosial (Jamsos) di negara lain, Elvyn melihat badan penyelenggaranya menggelar program khusus tersebut.

Masih merujuk praktik Jamsos di negara lain seperti di negara Eropa, Cina dan Filipina, perlu juga dirancang bagaimana BPJS mampu menghadapi fenomena perubahan iklim. Pasalnya, perubahan kondisi alam itu berpotensi besar menimbulkan bencana.

Elvyn mencontohkan di Cina, Jamsos yang ada disesuaikan agar mampu menghadapi jumlah klaim akibat terjadinya bencana angin topan. Sementara perubahan iklim di negara-negara Eropa membuat produksi SDA berkurang dan menjadi langka sehingga berdampak pada penurunan GDP. Kemudian pemerintah Eropa menyesuaikan penyelenggaraan Jamsos dengan perubahan tersebut.

Tak kalah penting Elvyn menggarisbawahi iuran dalam rangka kesuksesan pelaksanaan BPJS. Walau iuran sangat krusial, tapi Elvyn mengingatkan agar besarannya terjangkau untuk masyarakat, namun jangan terlalu kecil supaya manfaat yang diperoleh peserta dapat maksimal. Tapi, jika nanti nominal iurannya kecil maka perlu diupayakan untuk mencakup sebanyak mungkin masyarakat yang menjadi peserta BPJS sehingga proses pembayaran klaim tak terhambat.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait