Pemerintah Siapkan Tim Usut Kecelakaan Freeport
Utama

Pemerintah Siapkan Tim Usut Kecelakaan Freeport

Terdiri dari ahli dan pihak independen.

Oleh:
ADY TD ACHMAD
Bacaan 2 Menit
Menteri ESDM Jero Wacik. Foto: SGP
Menteri ESDM Jero Wacik. Foto: SGP

Menteri ESDM, Jero Wacik mengatakan sudah menyiapkan tim investigasi untuk mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan di tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia. Tim itu terdiri dari seorang ahli pertambangan dan tenaga pengajar asal Institut Teknologi Bandung (ITB) dan beberapa ahli lain yang independen. Jika nanti hasil investigasi ditemukan ada unsur kelalaian, Jero berjanji proses hukum akan dilakukan.

Selain mencari penyebab runtuhnya tambang bawah tanah itu, Jero menyebut secara umum tim bakal mengecek kondisi dan fasilitas tambang bawah tanah bukan hanya di PT Freeport Indonesia, tapi juga perusahaan tambang lainnya. Menurutnya, hal itu ditujukan untuk mencegah agar kecelakaan serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.

Untuk para pekerja, Jero menegaskan tak usah khawatir atas sikap pemerintah. Ia berjanji untuk berpihak kepada pekerja ketimbang manajemen PT Freeport Indonesia. Ketika memanggil pimpinan induk PT Freeport yaitu Presiden CEO PT Freeport McMoRan Copper & Gold, Richard C Adkerson dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, Jero mengatakan kalau dia membela kepentingan pekerja. Menanggapi pernyataanya itu, Jero mengatakan kedua petinggi PT Freeport itu memaklumi peran pemerintah yang berkepentingan melindungi rakyatnya.

“Saya sebagai menteri ESDM memihak pekerja, saya kawal kepentingan pekerja yang pantas, saya sudah bilang kepada PT Freeport,” katanya kepada wartawan dalam jumpa pers di gedung Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (22/5).

Soal dugaan awal mengapa kecelakaan itu terjadi, Jero menyebut pemerintah tak mau menduga-duga karena saat ini kegiatan difokuskan untuk menindaklanjuti evakuasi para korban. Berdasarkan informasi yang diterima, Jero mengatakan proses evakuasi sudah selesai sejak semalam. Sehingga dari 38 orang yang terjebak dalam runtuhan, dinyatakan 28 orang diantaranya meninggal dunia dan sepuluh orang berhasil selamat, namun mendapat perawatan yang intensif.

Untuk korban yang meninggal, 20 orang sudah dimakamkan dan jenazah 8 korban lainnya masih di bawa dalam perjalanan menuju kampungnya masing-masing yaitu Timika, Jayapura, Manokwari, Palopo dan Makasar. Sementara dari sepuluh korban selamat, lima diantaranya sudah boleh kembali ke rumah setelah mendapat perawatan di RS. Sedangkan lima lainnya yang mengalami luka berat berada di RS Bintaro, 4 diantaranya sudah membaik dan satu orang belum sadarkan diri.

Untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya menangani masalah ini, Jero mengatakan sudah berbicara dengan petinggi PT Freeport. Beberapa tindaklanjut yang dilakukan adalah memakamkan para korban yang meninggal dengan sebaik-baiknya. Semua biaya ditanggung PT Freeport, begitu pula dengan kesehatan untuk para korban yang dirawat.

Tags: