MA Akui Banyak Kebijakannya Belum Terimplementasi
Utama

MA Akui Banyak Kebijakannya Belum Terimplementasi

Padahal frekuensi pembinaan teknis yang dilakukan MA relatif tinggi.

Oleh:
ASH
Bacaan 2 Menit
MA Akui Banyak Kebijakannya Belum Terimplementasi
Hukumonline

MA mengaku prihatin karena masih banyak kebijakan pembaruan peradilan yang belum bisa terlaksana di lapangan. “Saya prihatin masih banyak kebijakan MA yang tidak mudah terlaksana di lapangan,” kata Ketua MA M. Hatta Ali dalam sambutannya dalam acara pelantikan ketua muda TUN dan 13 ketua pengadilan tingkat banding di Gedung MA beberapa waktu lalu.    

Hatta Ali mengungkapkan banyak surat edaran MA, peraturan MA, surat keputusan MA yang dikeluarkan pimpinan dalam rangka pembaruan peradilan. Namun, hasilnya kurang memuaskan. Padahal, frekuensi pembinaan teknis yang dilakukan MA relatif tinggi.

“Dari waktu ke waktu intensitas pejabat MA melakukan kunjungan ke daerah-daerah saya lihat terus meningkat,” kata Hatta Ali.    

Ironisnya, kata Hatta, dalam beberapa kasus kegagalan pemahaman instruksi (kebijakan) ini berongkos sangat mahal terhadap upaya perbaikan kepercayaan publik. Seperti, pernah terjadi suatu kasus terpaksa menyeret pengadilan ke forum penyelesaian sengketa. “Akibatnya, pengadilan dikalahkan, ini tidak seharusnya terjadi,” kata Hatta tanpa menjelaskan secara rinci kasus yang dimaksud.

Persoalan ini, menurutnya Hatta wujud lemahnya komitmen pembaruan peradilan bagi pimpinan pengadilan. Dia meminta perlu dikaji ulang komitmen dan kecakapan pimpinan yang demikian. Sebab, hal ini merupakan tanggung jawab pimpinan pengadilan untuk memastikan kebijakan MA agat bisa terlaksana dengan baik.

“Kinerja pimpinan pengadilan tercermin seberapa baik kebijakan pusat bisa disampaikan dan dipatuhi. Makanya, kita ingin agar Saudara mematuhi betul cetak biru 2010-2035 dan agenda prioritas pembaruan tahunan,” pintanya.         

Kepala Biro Hukum dan Humas Ridwan Mansyur mengakui tidak semua jajaran peradilan di bawah MA memiliki respon cepat dalam memahami sebuah kebijakan yang telah dikeluarkan MA. “Misalnya saja ibarat satu kelas tidak semuanya pintar, ada yang juga kurang dalam menangkap pelajaran,” jelas Ridwan Mansyur mengibaratkan.

Tags:

Berita Terkait