Derai Tawa Warnai Uji Calon Anggota BPK
Jeda

Derai Tawa Warnai Uji Calon Anggota BPK

Promosi diri calon anggota BPK tak hanya bernuansa serius.

Oleh:
CR-15
Bacaan 2 Menit
Derai Tawa Warnai Uji Calon Anggota BPK
Hukumonline

Fit and proper test calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang digelar DPR sejak Selasa (18/6), menyisakan kesimpulan bahwa calon anggota BPK pun manusia biasa yang tetap bisa gugup saat dites. Beberapa tingkah unik calon saat disidang di ruang rapat Komisi XI DPR mengundang derai tawa.

Suasana sidang terasa begitu cair tatkala calon bernama Jhon Reinhard Sihombing memulai presentasi. Pria yang juga berprofesi sebagai staf pengajar di Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini begitu bersemangat dan meledak-ledak menyampaikan visinya jika terpilih menjadi salah satu anggota BPK.

“Saya akan jadikan BPK sebagai lembaga negara yang bisa menggerakkan rasa nasionalisme sekaligus mengabdi kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan motto hidup saya, bagi Tuhan dan negara. Saya juga mengidolakan Bung Karno dan Bung Hatta, maka bagi saya baik atau buruk Indonesia tetap negara saya,” seru Jhon. Spontan, gelak tawa bergema di ruang sidang.

Lalu, Mustofa Assegaf, Anggota Komisi XI DPR dari PPP menanyakan apa kapasitas yang dimiliki Jhon sehingga dirinya layak memimpin BPK.

Dengan penuh percaya diri Jhon menjawab, ”Saya adalah sarjana hukum, maka saya mohon Bapak-Ibu anggota dewan untuk bisa merekomendasikan saya. Saya ini juga jujur dan apa adanya.”

Menanggapi jawaban itu, Mustofa berkata, ”Pak Jhon, kalau kapasitas Anda sangat baik bisa saya tak hanya rekomendasikan sebagai calon anggota BPK tapi saya jadikan calon presiden!” Derai tawa kembali muncul.

Calon lainnya, Agus Djoko Pramono juga mengundang tawa saat tampil mempresentasikan visinya di hadapan anggota DPR. Di awal presentasi Agus sempat panik saat harus menyambungkan kabel proyektor ke komputer jinjing yang ia bawa.

Beberapa saat Agus terlihat kerepotan sampai-sampai ia menumpahkan segelas air minum yang disajikan di mejanya. Meski demikian kabel tak kunjung ia colok ke laptop. Melihat hal tersebut seorang staf pun berlari-lari kecil untuk segera membantu Agus. Barulah dengan tenang Agus duduk bersiap mempresentasikan visinya.

Kepanikan Agus kembali mengundang tawa.

Agus menjabarkan visi sebagai calon anggota BPK untuk melakukan optimalisasi sinergi BPK dan DPR dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Dengan lugas, Agus menjelaskan bahwa pendekatan teknologi informasi menjadi sangat penting untuk diterapkan di BPK. Ia menilai semua tenaga di BPK haruslah melek teknologi.

Calon lainya, Gunawan Sidauruk memiliki kisah berbeda. Saat waktu tes berakhir, pimpinan sidang Andi Timo Pangerang dari Demokrat mempersilahkan Gunawan untuk undur diri namun ia menolak. “Tidak ada kata penutup ini, Bu?” Timo dan segenap anggota lain pun tertawa ringan menyambut pertanyaan itu seraya mempersilakan Gunawan untuk menyampaikan kata penutupnya.

Usai menyampaikan kata penutup, Gunawan tak langsung ke luar ruangan. “Mohon izin, Bu untuk kita salam-salaman dulu,” ucap Gunawan sambil kemudian bangkit dan menyambangi anggota dewan satu per satu. Ia bersalam-salaman diiringi derai tawa seisi ruangan.

Tags: