Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan meraih opini wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan lembaga itu untuk yang ketujuh kali secara berturut-turut sejak 2007.
"Penghargaan WTP ini merupakan penghargaan yang ke-tujuh yang kami peroleh secara berturut-turut," ujar Kepala PPATK Muhammad Yusuf dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (13/9).
Atas prestasi tersebut PPATK menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI Boediono pada hari Kamis (12/9) di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI Jakarta. Kepala PPATK Muhammad Yusuf menerima penghargaan tersebut.
Menurut Muhammad Yusuf, keberhasilan PPATK mendapatkan opini WTP karena dinilai mampu mengelolakeuangan secara tertib, efesien, transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penghargaan tidak hanya diperoleh dari Wakil Presiden karena opini WTP untuk tujuh kali berturut-turut. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta pun memberikan penghargaan kepada PPATK sebagai Pengelola Keuangan Negara Terbaik.
Selain itu PPATK juga menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan atas kinerja e-Procurement PPATK, yang telah menerapkan lelang secara elektronik melalui Lembaga Pengadaan Barang/jasa Pemerintah Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan.
Menteri Keuangan menilai dari Januari 2012 sampai dengan akhir September 2012, PPATK telah berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar sekitar Rp10,75 miliar. Penghargaan itu merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu tiga tahun penerapan lelang secara elektronik di PPATK.
Info Hukum