Fathanah Minta Koneksi ke Direksi Jasa Marga
Berita

Fathanah Minta Koneksi ke Direksi Jasa Marga

Terdakwa berkilah hanya sekadar mencari peluang usaha.

Oleh:
NOV
Bacaan 2 Menit
Fathanah Minta Koneksi ke Direksi Jasa Marga
Hukumonline

Sejumlah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diperiksa sebagai saksi dalam sidang perkara pencucian uang Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/9). Penuntut umum juga menghadirkan istri Fathahan, Sefti Sanustika. Namun, Sefti mengundurkan diri karena tidak bersedia diperiksa sebagai saksi.

Sementara, saksi-saksi lainnya tetap diperiksa. Saksi-saksi tersebut diketahui pernah menerima uang dari Fathanah. Salah satunya, anggota Komisi XI DPR periode 2004-2009 Rama Pratama. Selain menerima uang, Rama pernah berkomunikasi dengan Fathanah mengenai proyek di PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Rama mengatakan, ketika itu, Fathanah meneleponnya untuk menanyakan proyek pemasangan lampu jalan PT Jasa Marga di Tanjung Benoa. "Terdakwa minta tolong agar bisa disambungkan dengan direksi Jasa Marga. Saya jawab, nanti saya akan lihat karena saya tidak punya koneksi apapun dengan Jasa Marga," katanya.

Ia mengaku tidak merespon permintaan Fathanah karena memiliki koneksi dengan siapapun di PT Jasa Marga. Setelah pembicaraan berakhir, Rama dan Fathanah tidak pernah lagi membahas mengenai proyek di PT Jasa Marga. Rama tidak mengetahui mengapa Fathanah menghubungi direkturnya untuk meminta tolong.

Setahu Rama, Fathanah merupakan seorang pengusaha dan teman dari mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Namun, ia tidak mengetahui usaha apa yang sedang dijalankan Fathanah. Orang dekat Luthfi ini beberapa kali mengikuti kegiatan yang diselenggarakan PKS. Fathanah sering terlihat bersama Luthfi.

Selain berkomunikasi mengenai proyek di PT Jasa Marga, Rama dan Fathanah juga pernah berkomunikasi terkait pembayaran utang Luthfi. Pada 19 Oktober 2012, Rama tercatat sempat menerima transfer Rp50 juta dari Fathanah. Uang itu dikirimkan Fathanah ke rekening Rama atas perintah Luthfi.

Rama menjelaskan, uang tersebut digunakan untuk membayar tagihan kartu kreditnya. Tagihan itu muncul setelah Rama diminta mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menjamu teman-teman pengusahanya selama berada di Indonesia. Rama membiayai semua kebutuhan rombongan dengan kartu kredit.

Tags:

Berita Terkait