MK membenarkan surat pengunduran diri yang diajukan oleh Ketua MK Nonaktif, M. Akil Mochtar yang ditulis dari Rutan KPK. Surat pengunduran diri Akil dari jabatannya sebagai Ketua MK dan hakim konstitusi itu ditulis dengan tulisan tangan sebanyak empat lembar.
“Benar, itu tulisan tangan dari Pak Akil. Sudah kami serahkan ke Majelis Kehormatan Konstitusi (MKK) untuk ditindaklanjuti,” kata Wakil Ketua MK, Hamdan Zoelva di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10).
Hamdan mengaku menerima surat penunduran diri Akil tertanggal 3 Oktober itu pada hari Sabtu sekitar pukul 24.00 WIB lebih. “Saat surat itu diterima, langsung saya dibacakan di hadapan para hakim konstitusi yang sedang rapat,” katanya.
Usai membacakan isi surat itu, Hamdan kemudian memberikan kepada tim MKK yang nantinya akan menggelar sidang etik terhadap Akil. Sebab, seluruh persoalan keanggotaan Akil masuk dalam wilayah MKK. “Kami serahkan sepenuhnya apa yang harus dilakukan terhadap surat itu,” tegas Hamdan.
Akil Mochtar telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai ketua MK sekaligus sebagai hakim konstitusi pada Sabtu (5/10) dini hari. Pengunduran diri ini dilakukan Akil pasca ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan suap Pemilukada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten.