Inside International Justice di Den Haag
Info

Inside International Justice di Den Haag

Training ini digelar oleh Radio Netherlands Training Center (RNTC) dan TMC Asser Institute.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Peace of Palace di Den Haag. Foto: ALI
Peace of Palace di Den Haag. Foto: ALI

City of Justice. Ya, kota keadilan. Itu adalah julukan yang diberikan kepada kota Den Haag, Belanda. Alasannya, karena di situ bermukim sejumlah peradilan internasional. Sebut saja International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional), International Criminal Tribunal of former Yugoslavia dan International Court of Justice (Mahkamah Internasional).

Pada 4-8 November lalu, Hukumonline berkesempatan menelusuri pengadilan-pengadilan tersebut dalam sebuah training jurnalistik bertajuk “Inside International Justice”. Training yang digelar oleh Radio Netherlands Training Center (RNTC) dan TMC Asser Institute -sebuah lembaga penelitian hukum yang bermukim di Den Haag- ini juga memberi pemahaman kepada jurnalis seputar hukum internasional dan hukum humaniter.

Kesempatan ini tak kami sia-siakan untuk menggali sedalam-dalamnya mengenai hukum internasional dan merasakan suasana pengadilan-pengadilan itu. Mulai dari melihat persidangan Radovan Karadzic –si terdakwa pembantai muslim Bosnia- di Mahkamah Pidana Internasional hingga melihat merasakan kemegahan Peace of Palace, gedung Mahkamah Internasional.  

Keterlibatan jurnalis Hukumonline sebagai satu-satunya jurnalis perwakilan Indonesia dalam pelatihan ini merupakan bukti bahwa Hukumonline sebagai media online hukum terdepan di Indonesia bukan hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Diskusi dengan 17 jurnalis lain dari mancanegara seputar isu ini pun terasa sangat hidup.

Salah satu tujuan kami datang ke Den Haag adalah belajar bagaimana menyajikan isu-isu hukum internasional yang sering menggunakan jargon hukum yang ‘njelimet’ ke dalam artikel-artikel dengan bahasa yang cukup sederhana. Seperti salah satu tujuan hukumonline, "membuat hukum menjadi terang".

‘Kunjungan’ Hukumonline ke Den Haag ini sebenarnya bukan kali pertama. Kami juga pernah menyusuri peradilan-peradilan itu pada Oktober 2004 lalu. Bedanya, kala itu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) masih dalam tahap persiapan untuk pengoperasian. Kali ini, kami sudah bisa melihat persidangan dan merasakan ‘keangkeran’ peradilan pidana ‘tertinggi’ di dunia itu.

Akhir kata, kami tak lupa akan menyediakan ‘oleh-oleh’ kepada pembaca setia hukumonline berupa tulisan berseri seputar peradilan internasional di Den Haag. Selamat membaca!!

Tags: