UKP4: IPK Indonesia Di Bawah Target
Aktual

UKP4: IPK Indonesia Di Bawah Target

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
UKP4: IPK Indonesia Di Bawah Target
Hukumonline

Staf Ahli Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Yunus Husein mengatakan indeks persepsi korupsi Indonesia 2013 masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah.

"Nilai 32 masih di bawah target tahun ini, yaitu 42,5 dan 50 pada 2014. Meski kurang menggembirakan, tetapi nilai indeks ini tetap menunjukkan pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia cukup stabil," kata Yunus Husein di Jakarta, Selasa.

Menurut Yunus, apabila dilihat dari segi nilai, indeks persepsi korupsi Indonesia sama dengan tahun lalu, yaitu 32. Namun, dari sisi peringkat mengalami peningkatan, yaitu dari sebelumnya peringkat 118 dari 176 negara menjadi 114 dari 177 negara.

Yunus mengatakan statistik, peringkat dan riset memiliki arti penting dalam pencegahan korupsi. Riset akan menunjukkan di mana saja kekurangan yang dilakukan Indonesia dalam memberantas korupsi.

"Fungsi indeks tersebut adalah untuk mengetahui dimana permasalahannya. Ibarat gatal, kita tahu mana yang perlu digaruk. Pemerintah saat ini terus menjalankan Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi," tuturnya.

Yunus menyampaikan sambutan mewakili Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto dalam acara peluncuran Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index/CPI) yang diadakan Transparency International (TI) Indonesia.

Sekretaris Jenderal TI Indonesia Dadang Trisasongko mengatakan dengan menempati peringkat 114, Indonesia mendapatkan nilai yang sama dengan Mesir.

"Peringkat itu masih lebih baik bila dibandingkan Albania, Nepal dan Vietnam, tetapi masih di bawah Ethiopia, Kosovo dan Tanzania," katanya.

Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia menempati posisi tujuh. Negara Asia Pasifik yang mendapat persepsi paling bebas adalah Singapura dengan nilai 88 dan menempati peringkat kelima di tingkat global.

"Indeks persepsi korupsi Indonesia masih di bawah Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, China dan Filipina, tetapi di atas Vietnam, Timor Leste dan Myanmar," tutur Dadang.

Tags: