Wapres: BPJS Perlu Sistem yang Kuat
Berita

Wapres: BPJS Perlu Sistem yang Kuat

Pembangunan sistem BPJS membutuhkan teknologi tinggi.

Oleh:
ADY
Bacaan 2 Menit
Wakil Presiden Boediono. Foto: SGP
Wakil Presiden Boediono. Foto: SGP

Beroperasinya BPJS Kesehatan tinggal menghitung hari. Untuk memastikan pelaksanaan BPJS Kesehatan berjalan lancar, Wakil Presiden Boediono didampingi Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyambangi PT Askes. Dalam kunjungan itu, Boediono mencoba berbagai aplikasi dari sistem informasi manajemen (SIM) BPJS Kesehatan serta infrastruktur yang tersedia di Posko 24 jam.

Di sela-sela kunjungannya, Boediono mengatakan BPJS Kesehatan mengemban amanat besar yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui BPJS Kesehatan, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama alias tanpa diskriminasi. Mengingat pentingnya lembaga ini, Boediono menekankan bahwa BPJS Kesehatan memerlukan sistem nasional yang kuat.

Pembangunan suatu sistem nasional yang kuat, lanjutnya, membutuhkan teknologi tinggi. “Sistem itu nyawa dari BPJS,” katanya di Kantor PT Askes Jakarta, Rabu (11/12).

Begitu pentingnya faktor teknolodi, Boediono mengingatkan agar BPJS Kesehatan harus menyiapkan langkah antisipasi atas potensi masalah yang muncul. Misalnya, sistem mengalami gangguan sehingga aplikasi BPJS Kesehatan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Untuk itu, Boediono mengusulkan agar BPJS Kesehatan menyiapkan sistem cadangan.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Askes, Fachmi Idris, menjelaskan persiapan PT Askes menuju BPJS Kesehatan sampai saat ini masih terus dilakukan. Seperti penambahan kantor cabang, SDM dan SIM BPJS Kesehatan. “Peningkatan kapasitas kelembagaan itu penting,” tuturnya.

Untuk kepesertaan, pada 1 Januari 2014 yang secara langsung menjadi peserta BPJS Kesehatan diantaranya peserta Askes, Jamkesmas, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek, Polri dan TNI. Totalnya sekitar 111 juta orang dan diperkirakan akan bertambah.

Mengenai perluasan peserta, Facmi menjelaskan140 BUMN berkomitmen menjadi peserta BPJS Kesehatan. Diperkirakan jumlah calon peserta BPJS Kesehatan dari BUMN mencapai 2,2 juta orang. Sementara 107 pemerintah daerah berkomitmen mengalihkan Jamkesda ke BPJS Kesehatan. Total peserta Jamkesda dari berbagai daerah sekitar 3,4 juta jiwa.

Tags:

Berita Terkait