FBI Cari Korban Pedofil Mantan Guru JIS
Berita

FBI Cari Korban Pedofil Mantan Guru JIS

Korban bisa melaporkan ke Konsulat Jenderal atau Kedubes Amerika Serikat.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
FBI Cari Korban Pedofil Mantan Guru JIS
Hukumonline
The Federal Bureau of Investigation (FBI) mengumumkan sedang mencari bantuan publik untuk mengidentifikasi korban dari tersangka pelecehan seksual anak internasional William James Vahey.

Dalam siaran pers FBI, Vahey merupakan warga negara Amerika Serikat yang telah bekerja sebagai guru di sejumlah sekolah-sekolah untuk orang Amerika di luar negeri sejak 1972. Vahey pernah mengajar di Jakarta International School (JIS) selama 10 tahun pada periode 1992-2002.

“Vahey berusia 64 tahun ketika dia bunuh diri di Luverne, Minnesota pada 21 Maret 2014,” demikian bunyi siaran pers FBI pada Selasa (22/4).

Berdasarkan surat perintah penggeledahan diajukan pada 19 Maret 2014 di Pengadilan Soutern Disctrict of Texas, agen khusus FBI menyelidiki untuk mengakses “USB drive” milik Vahey. “USB drive” itu diberikan kepada FBI oleh seorang karyawan di American Nicaraguan School, Nikaragua, tempat terakhir kali Vahey bekerja sebagai guru.

Seorang karyawan sekolah itu mengajukan laporan ke FBI dengan menyebutkan bahwa “USB drive” itu berisi gambar-gambar porno anak-anak laki-laki yang tampaknya tertidur atau tidak sadar. “Menurut laporan itu, anak-anak tampaknya berada dalam usia sekolah, sekitar 12 hingga 14 tahun,” sebut FBI.

Menurut karyawan itu, folder-folder berisi gambar-gambar porno itu diberi judul lokasi dan tanggal korespendonsi yang diyakini oleh karyawan sebagai lokasi Vahey melakukan perjalan dengan sejumlah siswa. 

Ketika karyawan itu mengkonfrontasikan gambar-gambar tersebut ke Vahey, dia mengaku dianaya ketika masih anak-anak dan mengakui dia telah mencabuli sejumlah anak laki-laki sepanjang hidupnya. Vahey dilaporkan mengaku memberikan anak-anak obat tidur sebelum melakukan pencabulan.  

“Investigasi yang sedang berlangsung belum mengidentifikasi obat apa, jika ada, yang diberikan kepada korban di bawah umur itu. The American Nicaraguan School memutus hubungan kerja Vahey pada 12 Maret 2014,” jelas FBI lagi.

Agen-agen FBI telah memeriksa foto-foto sejak 2008 itu yang menggambarkan setidaknya ada dugaan 90 korban selama melakukan proses penyelidikan. Selama review ini berlangsung, FBI berusaha memberitahu semua orang tentang keberadaan proses penyelidikan ini dan mendorong korban bersuara. Khususnya setiap warga negara asing, sekolah-sekolah yang berisi anak-anak diplomat AS, militer dan para warga negara AS yang bekerja di luar negeri.

FBI mengungkap bahwa Vahey pernah ditahan di California pada 1969 setelah melakukan pencabulan terhadap enam anak. Vahey dinyatakan bersalah atas satu tuduhan pencabulan anak dan dijatuhi hukuman 90 hari penjara dan masa percobaan lima tahun. Putusan hakim mewajibkan Vahey untuk mendaftar sebagai ‘penjahat seksual’ di data negara bagian California sepanjang sisa hidupnya. Namun, Vahey tak memperpanjang pendaftaran itu sejak 1970.

Penyelidikan lanjutan mengungkapkan Vahey melakukan perjalanan internasional untuk bekerja sebagai guru pada empat dekade terakhir. Ia bekerja sebagai guru di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di sembilan negara. Yakni, Nikaragua, Inggris, Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, Yunani, Iran, Spanyol dan Lebanon.

Vahey bekerja di beberapa posisi yang memudahkan dirinya untuk berinteraksi dengan para siswa. Selain mengajar, Vahey juga melatih para siswa di bidang olahraga, seperti basket dll. Dia juga mengkoordinir dan menemani para siswa di beberapa tour siswa atau perjalanan lomba atletik bagi para siswa.

FBI mengaku akan melanjutkan investigasi ini bersama dengan Departemen Luar Negeri-Dinas Keamanan Diplomatik AS dan mitra-mitra penegakan hukum baik nasional maupun internasional untuk membongkar dugaan kejahatan keji ini. FBI menyatakan, menurut pengakuan Vahey, dia menggunakan pil tidur untuk korban, tetapi peneliti ingin mempelajari lebih lanjur tentang metode dan obat apa yang mungkin telah ia gunakan. 

Oleh karena itu, laporan dan pengakuan korban sangat dibutuhkan dalam penyelidikan ini. “Mereka (para peneliti,-red) berharap masyarakat dapat membantu,” ujarnya.

FBI mengumumkan bagi orang yang memiliki informasi mengenai William James Vahey – atau pernah menjadi salah satu korbannya – untuk memberikan informasi itu secara rahasia ke email [email protected] atau kontak ke Kedubes atau Konsulat AS terdekat.
Tags:

Berita Terkait