PERADI Minta Jokowi-JK Fokus Reformasi Hukum
Utama

PERADI Minta Jokowi-JK Fokus Reformasi Hukum

PERADI berharap Jokowi-JK tak kehilangan momentum untuk mengangkat kembali reformasi hukum.

Oleh:
ALI SALMANDE/RESA ESNIR
Bacaan 2 Menit
Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan saat menggelar konferensi pers menyikapi terpilihnya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Kamis (24/7). Foto: RES
Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan saat menggelar konferensi pers menyikapi terpilihnya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Kamis (24/7). Foto: RES
Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) meminta kepada presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla fokus kepada reformasi hukum.

Ketua DPN PERADI Otto Hasibuan menyatakan hal tersebut saat menyampaikan sikap resmi PERADI pasca pemilihan presiden (pilpres) 2014. Otto menyebutkan setidaknya PERADI memiliki dua poin terkait Pilpres 2014 dalam konferensi pers di kantornya, Otto Hasibuan & Associates, Jakarta, Kamis (24/7).

Pertama, PERADI mengucapkan selamat kepada presiden dan wapres rakyat Indonesia yang telah terpilih. “Mengucapkan selamat kepada presiden dan wapres baru, Jokowi dan Jusuf Kalla. Semoga dengan keberhasilan sebagai presiden ini bisa membawa bangsa Indonesia sejahtera dan makmur,” ujarnya.

Kedua, PERADI memberi catatan khusus untuk penegakan hukum di Indonesia. Ia mengatakan bahwa Jokowi-JK harus fokus kepada reformasi hukum di pemerintahannya yang datang. Ia menuturkan bahwa, pasca reformasi 1998,  reformasi hukum seakan tertinggal dibanding reformasi ekonomi, politik, dan sosial.

“Reformasi hukum tertinggal. Ini yang menyebabkan persoalan bangsa selama ini. Di KPK, banyak hukum-hukum yang belum beres karena kita lambat menangkap momentum reformasi hukum,” ujarnya.

Oleh karena itu, Otto berharap pasangan capres-cawapres yang mengusung isu “Revolusi Mental” ini tak kehilangan momentum untuk mengangkat reformasi hukum kembali. “Kepada presiden baru, agar momentum kemenangannya ini diambil secara tepat sehingga tidak meninggalkan reformasi hukum. Itu poin utamanya,” tambah Otto.

Otto juga berharap agar kabinet Jokowi-JK tidak diisi oleh orang-orang yang tidak bermoral atau tidak mempunyai ikatan-ikatan tak baik pada masa lalu. “Harus bisa berorientasi ke kepentingan bangsa,” ujarnya.

Jaga Persatuan
Selain itu, Otto mengimbau kepada semua pihak agar kembali kepada persatuan pasca hingar bingar Pilpres 2014. Ia mengatakan semua kelompok elemen masyarakat mencontoh kepada PERADI bagaimana membina persatuan di kalangan anggotanya. 

“Walau ada perbedaan pendapat, kami sudah bisa bersatu. Persatuan yang telah kami buat dalam 35 ribu advokat Indonesia, kiranya bisa mempersatukan bangsa ini,” tambahnya.

Walau selama ini PERADI sebagai institusi netral pada pilpres 2014, Otto tak menampik bila di kalangan pengurus DPN PERADI dan cabang PERADI di daerah memiliki sikap berbeda-beda. “Selama ini terus terang aja, di PERADI pun tentu saja ada pendukung nomor satu, ada juga pengurus yang mendukung nomor dua. Semuanya itu berjalan secara normal,” ujarnya.

Otto mengatakan bahwa karakteristik advokat adalah seperti fighter. “Kalau bertarung bisa lebih sungguh-sungguh. Tapi, rupa-rupanya mereka bisa lebih tenang kali ini, sehingga tidak menimbulkan gejolak yang macam-macam,” ujarnnya.
Tags:

Berita Terkait