FH UBH dan OJK Sosialisasikan Pasar Modal Syariah
Berita

FH UBH dan OJK Sosialisasikan Pasar Modal Syariah

Jumlah investor dari Sumbar masih sangat sedikit.

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Foto: http://hukum.bunghatta.ac.id
Foto: http://hukum.bunghatta.ac.id
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) bersama Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta (FH-UBH) mensosialisasikan pasar modal syariah di daerah ini.

Kepala Kantor OJK Padang, Muhammad Ilham di Padang, Rabu (17/9), mengatakan belum semua sektor jasa keuangan dikenal dengan baik oleh masyarakat, termasuk pasar modal syariah. Ia menambahkan masyarakat menganggap pasar modal masih sesuatu yang baru.

Ia menyebutkan sebenarnya pasar modal telah hadir di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka, hal itu ditandai dengan pembentukan bursa efek pertama di Batavia pada Desember 1912 oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian diresmikan kembali setelah Indonesia Merdeka 10 Agustus 1977 yang di kenal dengan Bursa Efek Jakarta.

Hal ini disampaikan Muhammad Ilham saat membuka "Sosialisasi Pasar Modal Syariah" yang digelar di Aula Balairung Caraka, Kampus I Ulak Karang, Fakultas Hukum UBH. Ia mengatakan dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, komposisi usia produktif hampir 50 persen, jumlah investor di pasar modal Indonesia baru hanya sekitar 400 ribu.

Sementara, di Sumbar, hingga akhir Agustus 2013 jumlah investor baru mencapai 3.179 atau hanya sekitar 0,06 persen dari jumlah penduduk Sumbar.

"Nilai transaksi anggota bursa di Sumbar juga masih sangat kecil, sampai dengan bulan Agustus 2014, total transaksi hanya sebesar Rp849 milyar, sementara transaksi nasional mencapai Rp961 trilyun" katanya.

Ia menyebutkan, sosialisasi yang digelar bersama FH UBH tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor di pasar modal, dengan peningkatan jumlah tersebut akan membawa pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia.

Lebih lanjut, Ilham memberikan beberapa tips dalam memilih dan menggunakan produk keuangan, antara lain harus mengenali kebutuhan dan produknya, mengenali manfaat dan resikonya, serta memahami hak dan kewajiban.

Ketua Pelaksana Sosialisasi, Elyana Novira menyebutkan sosialisasi tersebut digelar mengingat, masih rendahnya pengetahuan dan minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal, sehingga menyebabkan investasi di pasar modal masih didominasi investor asing.

"Kondisi serupa berlangsung pada pasar modal syariah. Pasar modal syariah telah dimulai sejak tahun 1997 dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah pada struktur organisasi OJK," sebutnya.

Sosialisasi tersebut di hadiri lebih dari 200 orang peserta yang berasal dari dosen-dosen di lingkungan UBH, mahasiswa UBH dan dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar dan hantarkan oleh Rektor UBH Prof. Niki Lukviarman dengan menghadirkan pembicara Agus Maiyo Kepala Bagian Pengembangan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Syariah OJK.

Agus membawakan topik “OJK dan Strategi Pengembagan Pasar Modal Syariah di Indonesia”. Sementara, Dosen FH UBH Zarfinal menyampaikan makalah bertajuk “Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan".
Tags:

Berita Terkait