"PII Indonesia pada akhir triwulan II-2014 mencatat net kewajiban sebesar AS$403 miliar, meningkat 1,8 persen dari posisi akhir triwulan I-2014 yang sebesar AS$395,9 miliar," kata Hendy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (30/9).
Net kewajiban tersebut tercatat dari angka kewajiban finansial luar negeri (KFLN) Indonesia triwulan II-2014 yang sebesar AS$608,7 miliar. Sedangkan AFLN Indonesia triwulan II-2014 tercatat sebesar AS$205,7 miliar, sehingga pada triwulan II-2014 terdapat sisa net kewajiban Indonesia ke luar negeri sebesar AS$403 miliar.
Posisi AFLN pada akhir triwulan II-2014 yang sebesar AS$205,7 miliar tersebut meningkat sebesar AS$7,5 miliar atau 3,8 persen jika dibandingkan posisi akhir triwulan I-2014 yang sebesar AS$198,2 miliar. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh akuisisi Indonesia atas aset finansial asing terutama dalam komponen cadangan devisa serta meningkatnya nilai investasi Indonesia karena kenaikan harga aset.
Sedangkan posisi KFLN akhir triwulan II-2014 meningkat sebesar AS$14,7 miliar atau 2,5 persen menjadi AS$608,7 miliar dari AS$$594 miliar pada akhir triwulan I-2014. Menurut Hendy, meningkatnya angka KFLN ini lantaran adanya aliran masuk modal asing yang mencapai AS$16,6 miliar, terutama dalam bentuk investasi portofolio dan investasi langsung.