Dosen dan Jurnalis, Profesi Hukum Alternatif
Berita

Dosen dan Jurnalis, Profesi Hukum Alternatif

Menjadi dosen juga dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Acara diskusi dengan tema “Kemana Setelah Lulus dari Fakultas Hukum?” di FH UNILA. Foto: Hukumpedia
Acara diskusi dengan tema “Kemana Setelah Lulus dari Fakultas Hukum?” di FH UNILA. Foto: Hukumpedia
Dari berbagai survei yang pernah dilakukan hukumonline, profesi hukum favorit masih berkutat pada profesi advokat, notaris, atau penegak hukum seperti hakim, jaksa, dan polisi. Di luar itu, sebenarnya banyak profesi hukum alternatif, dua di antaranya adalah dosen hukum dan jurnalis hukum, walaupun tidak begitu populer.

Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH UNILA), Yuswanto mengatakan menjadi dosen adalah profesi hukum yang patut dilirik oleh mahasiswa maupun lulusan fakultas hukum. Menurut dia, profesi dosen juga dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

Yuswanto menceritakan pengalamannya ketika mengajukan proposal penelitian pada tahun 2005 ke Kementerian Keuangan. Kala itu, Yuswanto mengaku bangga karena dapat menyisihkan kompetitor lain dari kampus-kampus terkenal seperti FH Universitas Indonesia atau FH Universitas Gadjah Mada. Terpilih menjadi yang terbaik, Proposal Yuswanto dihargai hingga Rp400 juta.

Pengalaman berikutnya adalah menjadi konsultan Bank Indonesia (BI). Tahun 2007, tutur Yuswanto, pihak BI meminta dirinya menjadi konsultan. Dua tahun menjadi konsultan BI, Yuswanto mengaku sempat terpikir untuk mundur dengan alasan tidak bisa terlalu lama tinggal di Jakarta. Akhirnya, jalan keluarnya adalah pihak BI yang menyambangi Yuswanto ke Lampung.

“Jadi dosen itu sangat layak, tetapi layak itu bukan karena uang yang didapat tetapi berbagi ilmu,” ujar Yuswanto dalam acara diskusi dengan tema “Kemana Setelah Lulus dari Fakultas Hukum?” sebagai bagian dari rangkaian Hukumonline Goes to Campus 2014, Kamis lalu (25/9).

Hukumonline.com 
Data: Survei Hukumonline, 2012

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Bandar Lampung, Yoso Muliawan mengatakan peluang bagi lulusan fakultas hukum untuk terjun ke dunia jurnalis cukup terbuka. Alasannya, kata Yoso, hukum adalah salah satu tema pemberitaan populer pasca era reformasi bergulir. Lantaran populer, kebutuhan akan SDM berlatar belakang hukum pun menjadi tinggi.

Saat ini, Yoso mencatat sekitar 15-20 persen SDM berlatar belakang hukum berkecimpung di dunia pers. Menurut dia, dunia pers masih membutuhkan sarjana hukum agar pemberitaan-pemberitaan seputar hukum memiliki perspektif yang sesuai.

“Saya pikir serapan lapangan kerja di dunia pers masih cukup besar untuk para lulusan fakultas hukum, apalagi dunia hukum kita masih kacau,” ujar Yoso yang saat ini bekerja di Tribun Lampung, salah satu media yang tergabung dalam Kompas Group.

Berbagi kiat dengan mahasiswa FH UNILA, Yoso menyarankan agar kalangan mahasiswa mengukur kemampuan diri dan minat sebelum menentukan profesi yang akan digeluti. Di luar itu, menurut Yoso, lulusan fakultas hukum harus membekali diri dengan kemampuan praktis sesuai dengan pilihan profesinya.  
Tags:

Berita Terkait