Jadi Ketua DPR, Setya Novanto: Kehormatan Dewan Harus Dijaga
Utama

Jadi Ketua DPR, Setya Novanto: Kehormatan Dewan Harus Dijaga

Bersumpah memperjuangkan aspirasi rakyat.

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Rapat Paripurna yang memilih Ketua dan Wakil Ketua DPR berlangsung ricuh, Kamis dini hari (2/10). Foto: RES.
Rapat Paripurna yang memilih Ketua dan Wakil Ketua DPR berlangsung ricuh, Kamis dini hari (2/10). Foto: RES.

Ketua DPR terpilih periode 2014-2019 Setya Novanto menyatakan pimpinan bukan atasan anggota DPR, namun sebagai pimpinan dirinya beserta Wakil Ketua DPR harus menjaga kehormatan dewan.

"Pada kesempatan ini izinkan kami sampaikan ucapan terima kasih untuk memimpin DPR. Posisi pimpinan ini berat namun sangat mulia," kata dia, Kamis dini hari (2/10).

Setya mengatakan dirinya memiliki tujuan untuk membuka selebar-lebarnya pintu DPR bagi rakyat, sesuai mekanisme yang ada. Dia mengatakan anggota dewan harus benar-benar mendengarkan segala aspirasi rakyat.

"Saya harap masyarakat dapat memberikan kritik yang membangun, karena tanpa kritik dan dukungan akan sulit bagi DPR periode 2014-2019 dapat memberikan kinerja yang terbaik. 'Insyaallah' kami akan menjaga amanat yang diberikan kepada kami," ujar dia.

Sebelumnya, Partai Koalisi Merah Putih (KMP) secara kompak mengusung politisi Partai Golkar Setya Novanto untuk menjabat Ketua DPR RI Periode 2014-2019.

Dalam sidang paripurna yang berlangsung Kamis dini hari, sejumlah partai antara lain Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PPP satu suara.

Seluruh partai itu mengusung politisi Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua DPR, dengan empat Wakil Ketua DPR, yakni politisi Gerindra Fadli Zon, politisi Demokrat Agus Hermanto, politisi PAN Taufik Kurniawan, dan politisi PKS Fahri Hamzah.

Sementara itu PKB, Hanura, PDIP, Nasdem "walkout" dari dalam sidang paripurna karena merasa pimpinan sidang yakni politisi Golkar Popong Otje Djunjunan tidak demokratis, karena tidak mempersilahkan anggota untuk berbicara.

Dengan "walkout"-nya empat partai, otomatis hanya ada satu paket usulan pimpinan DPR. Pimpinan DPR sementara Popong lantas mengesahkan paket pimpinan DPR tersebut tanpa kehadiran PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura.

Paket itu pun disetujui seluruh partai yang tersisa di dalam ruang sidang paripurna.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait