Gulat: Saya Hanya “Ketiban” Sial
Berita

Gulat: Saya Hanya “Ketiban” Sial

Merasa tidak pernah memberi suap.

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Gulat Manurung di KPK, beberapa waktu lalu. Foto: RES
Gulat Manurung di KPK, beberapa waktu lalu. Foto: RES

Tersangka dugaan suap alih fungsi lahan seluas 140 hektar di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Gulat Medali Emas Manurung mengatakan selama dirinya menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selalu sehat tidak tertekan karena ia tidak pernah merasa memberikan suap, tetapi hanya tertimpa sial.

"Saya selalu sehat, untuk apa merasa tertekan, karena saya merasa tidak pernah memberi suap dan hanya ketiban (tertimpa) sial," kata Gulat di sela pemeriksaan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Jalan Pattimura, Pekanbaru, Selasa (25/11).

Sebelum ke SPN, Gulat menjalani rekonstruksi di Dinas Perkebunan Riau pada Selasa siang. Di SPN, ia yang saat itu menjalani pemeriksaan sempat keluar untuk merokok. Gulat tampak sehat dan selalu tersenyum kepada wartawan. Ia juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan istri dan kedua anaknya.

Selain Gulat, Annas Maamun juga turut berada di SPN, namun berbeda dengan Gulat yang telah menjalani rekontruksi di Disbun, Annas Maamun tampak hanya berada di SPN sedari pagi.

Gulat dan Annas Maamun baru kali ini kembali ke Pekanbaru sebagai pesakitan KPK setelah sebelumnya tertangkap tangan menyuap Gubernur Riau, Annas Maamun di Jakarta pada 25 September 2014. Sebelumnya, Annas Maamun ditangkap KPK bersama pengusaha Gulat Manurung saat berada di salah satu rumah di Cibubur, Jakarta.

Dari operasi tangkap itu, KPK mengamankan uang tunai Rp2 miliar yang kuat dugaan, uang itu akan disetor ke Kementerian Kehutanan dan untuk urusan pemutihan kawasan hutan menjadi kawasan perkebunan.

Selain Annas dan Gulat Manurung, dalam kasus dugaan suap alih fungsi lahan dan suap proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau, KPK juga telah memeriksa sejumlah pejabat daerah termasuk Kadis Perkebunan Riau, Zulher.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait