Dana CSR Perusahaan Sawit untuk Pelatihan Humas Polri
Berita

Dana CSR Perusahaan Sawit untuk Pelatihan Humas Polri

Karena keterbatasan dana, untuk sementara masih melibatkan lima Polda.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Mabes Polri. Foto: SGP
Mabes Polri. Foto: SGP
Bidang hubungan masyarakat di kebanyakan perusahaan kerap menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi produk yang dihasilkan. Tak jauh berbeda dengan lembaga kepolisian, Divisi Humas yang terdapat di tingkat Polsek hingga Mabes Polri menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas. Dalam rangka penguatan kompetensi itulah Mabes Polri menjalin kerjasama dengan PT Matahari Kahuripan Indonesia (MAKIN) Grup. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan kerjasama yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman alias memorandum of understanding (MoU) dalam rangka memperkuat fungsi kehumasan Polri. Implementasi kerjasama dengan pihak swasta itu dilakukan dalam bentuk pelatihan kehumasan. “Pelatihan ini untuk menambah kompetensi di lingkungan Polri,” ujarnya, Jumat (12/12).

Polri memang memberikan pelatihan kehumasan bagi jajaran di tingkat Polsek, Polda, hingga Mabes Polri. Meski penting, pelatihan bersifat terbatas. Ada juga yang khawatir kehumasan berubah seperti dinas penerangan era Orde Baru. Perkembangan informasi membutuhkan pola dua arah antara masyarakat dengan Polri.

Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan Polri pernah mendapat bantuan dari negara Amerika Serikat untuk kehumasan. Paman Sam memberikan pelatihan sebanyak satu kali pada 2014. Sayangnya, pelatihan diberikan pada level pejabat di divisi hukum, divisi humas, dan Bareskrim.

Keterbatasan itu lantaran minimnya anggaran pengadaan pelatihan kehumasan di lingkungan Polri. Anggaran Polri mayoritas lebih didominasi membayar gaji jajarannya. Sedangkan operasional termasuk pelatihan hanya 20 persen. “Dan akhirnya, kami bertemu dengan MAKIN Grup dan mereka berkenan memberikan bantuan dalam bentuk hibah yang secara langsung aplikasinya berupa pelatihan,” katanya.

Sebagian besar peserta pelatihan berasal dari Polri, sisanya dari kelompok usaha MAKIN. Dari polisi, baru lima Polda yang dilibatkan yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jambi, dan Sumatera Selatan.

Mantan Kepala Biro Pengawasan dan Penyidikan (Karo Wassidik) Bareskrim itu berharap 2015 mendatang dapat terus berkelanjutan kerjasama dengan MAKIN Grup. Soal bentuk kerjasama antara kedua belah pihak akan dibahas pada periode berikutnya. “Soalkerja sama lainnya, nanti dibicarakan lebih lanjut,” ujarnya.

Chief Eksekutif Officer (CEO) MAKIN Grup, Sonny Chandra Husada mengatakan perusahaanya bergerak di bidang sumber daya alam, perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Ia mengatakan perusahaannya mempekerjakan 30 ribu karyawan dan bermitra dengan 99 koperasi. “Visi kami mengembangkan kualitas sendiri dan kualitas alam,” ujarnya.

Dalam kaitannya kerjasama dengan Polri, perusahaanya memberikan dana hibah dari corporate social responsibility (CSR). Menurutnya dana CSR yang digelontorkan merupakan aplikasi dalam bentuk kerjasama dengan pelatihan kehumasan.

Ia mengatakan kerjasama seputar dengan pengembangan kualitas kehumasan Polri dan MAKIN Grup. Sejauh ini, kerja sama dalam bentuk pelatihan, Sonny mengatakan adanya jangka waktu. Setelah itu akan dilakukan evaluasi apakah kerja sama tersebut berdampak politif atau sebaliknya. “Harapan kami dapat bermanfaat kerjasama ini sebagai institusi maupun masyarakat, dan dapat kita wujudkan dengan tindakan nyata,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait